jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) ditarget untuk bisa memenuhi kebutuhan beras untuk Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) 2019 sebanyak 700.000 ton.
Namun, Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, target tersebut sulit tercapai untuk tahun ini. Bahkan bisa meleset jauh.
BACA JUGA: Budi Waseso, Mantan Playboy yang Punya Banyak Kenangan Unik
Hal ini dikarenakan banyaknya hambatan yang didapati Bulog untuk bisa memenuhi kebutuhan beras untuk BPNT.
“Hingga hari ini baru mencapai 30.000 ton. Padahal awalnya saya sudah siapkan (target) 700.000 ton,” ujar dia di kantornya, Jakarta, Senin (23/9).
BACA JUGA: Viral Video Beras Bulog Bau, Buwas: Ini Serangan Mafia Â
Dari hitung-hitungan yang dilakukan Bulog, kemungkinan pihaknya hanya bisa menyiapkan 90.000 ton beras untuk BPNT hingga akhir tahun. Artinya, Bulog hanya bisa menyediakan 12 persen dari target.
Pria yang karib disapa Buwas hal lantas menuturkan, tidak tercapainya target karena banyak hambatan yang dihadapi perseroan dalam proses penyaluran. "Di lapangan dihambat sedemikian rupa," katanya.
BACA JUGA: Pesawat Mengangkut Beras Bulog Hilang di Papua
Salah satunya adalah munculnya modus kecurangan dilakukan oknum yang menimbulkan kesan buruk terhadap beras Bulog.
“Kemarin sudah diviralkan beras Bulog bau, kualitasnya tidak baik, itu direkam dan viral,” ujar Buwas.
Untuk itu, dia bekerja sama dengan Satgas Pangan Polri agar pelaku yang memviralkan hal tersebut bisa diungkap sehingga proses penyaluran bisa lancar dan Bulog memenuhi target. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan