jpnn.com, JAKARTA - Politisi PDI-Perjuangan Budiman Sudjatmiko bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/1/2023) lalu.
Budiman mengaku datang memenuhi undangan Presiden untuk membicarakan soal pembangunan desa dan lingkungan.
BACA JUGA: Bagi Budiman Sudjatmiko, Hanya Ini Kunci Kebangkitan Ekonomi di Tengah Pandemi
Namun dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum Korps Muda Kerakyatan (Komra), Arvindo Noviar, membaca dari sisi yang berbeda.
Ia melihat Budiman mengecat rambutnya menjadi hitam dengan jambang terlihat putih.
BACA JUGA: Budiman Sudjatmiko Ajak Anak Muda Belajar dari Bung Karno
"Padahal kita tahu bahwa belakangan ini rambut Budiman Sudjatmiko adalah putih, tetapi ketika bertemu presiden, hanya bagian kecil dari rambutnya (jambang) saja yang terlihat putih," kata Arvindo Noviar pada Jumat (20/1/2022).
Politisi muda tersebut, melihat bahwa kedatangan Budiman Sudjatmiko ke istana merupakan pertanda bahwa ia menjadi pengikat hubungan diantara Jokowi dan Megawati.
BACA JUGA: Budiman Sudjatmiko: KSDI Hadirkan Jembatan Digital di Seluruh Pelosok Indonesia
Sekaligus menampik dugaan adanya ketegangan antara Presiden dengan Ketua Umum Partai PDIP tersebut.
"Budiman adalah jawaban yang akan menguatkan ikatan hubungan Antara Jokowi dan Megawati," katanya.
Lebih jauh, Arvindo bahkan berani berspekulasi bahwa sosok Budiman Sudjatmiko ini adalah capres alternatif PDIP yang diprediksi untuk maju ke kontestasi 2024.
Arvindo mengatakan bahwa itu bukan hal yang mustahil melihat kedekatan antara Budiman Sudjatmiko dengan Megawati dan Jokowi.
"Budiman adalah penerus terbaik karena punya visi dan gagasan besar dan juga merakyat. Di sisi lain, di HUT 50, Megawati mengatakan pemimpin itu harus berani, Dan kita tahu sejarahnya Budiman waktu muda berhadapan dengan Suharto bahkan jadi tahanan politik demi memperjuangkan demokrasi di negeri ini" kata Arvindo.
Ia mengatakan bahwa masalah calon presiden yang mewakili PDIP memang masih hak prerogatif Megawati selaku ketua umum. Namun Arvindo berpendapat bahwa hal itu tidak menutup kemungkinan jika Megawati memilih Budiman Sudjatmiko sebagai capres.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean