Buka-bukaan Data Covid-19 DIY, Akhirnya Pak Luhut Tahu...

Kamis, 29 Juli 2021 – 21:21 WIB
Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut B. Pandjaitan membeberkan data terkait perawatan pasien Covid-19 di RS di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Foto: Kemenko Marves

jpnn.com, JAKARTA - Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut B. Pandjaitan membeberkan data terkait perawatan pasien Covid-19 di RS di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Luhut mengatakan provinsi tersebut memiliki persentase terendah terkait perawatan RS untuk pasien Covid-19 di antara seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Bali.

BACA JUGA: Luhut Binsar Berikan Laporan ke Presiden Jokowi, Ada Apa?

Dia menyebutkan terungkap data bahwa hanya 6,1 persen pasien Covid-19 yang mendapatkan perawatan di RS.

"Padahal secara umum bisa mencapai sampai 20 persen pasien yang butuh dirawat di rumah sakit, sehingga situasi yang terjadi di DIY bisa menjelaskan mengapa angka kematian itu tinggi," beber Luhut dalam Rakor Penanganan Covid Daerah Istimewa Yogyakarta, virtual di Jakarta, Kamis (29/7).

BACA JUGA: Terima Arahan Pak Luhut, Wamenkes Beberkan Kondisi Puskesmas dan Lab PCR

Lebih lanjut, eks Menko Polhukam itu mengungkapkan bahwa dari 34.732 kasus aktif di DIY hanya 2.115 pasien Covid-19 yang dirawat di RS.

Selain itu, Menko Luhut juga menyebutkan bahwa angka kematian di provinsi itu terus meningkat sejak kapasitas tempat tidur RS (BOR) menembus angka hampir 80 persen.

BACA JUGA: Kalimat Tegas Luhut Panjaitan kepada Wamenkes Dante: Jangan Sampai Ini Gagal

"Kapasitas RS sudah hampir full. Oleh karena itu, saya minta kepada Pemprov dan Pemkab/Pemkot di DIY agar segera melakukan konversi TT (tempat tidur) Non-Covid menjadi Covid di RS," perintahnya.
Luhut berharap dengan konversi tersebut secara keseluruhan angka konversi TT dapat mencapai 50 persen sehingga pasien dengan gejala berat dapat ditangani di RS.

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebutkan dia telah mendapatkan laporan dari beberapa RS di Yogyakarta soal tingginya angka kematian pasien yang akhirnya meninggal di RS.

"Saya sudah datang ke DIY dan berbicara dengan teman-teman dokter di DIY, memang banyak yang masuknya sudah dengan saturasi rendah sehingga wafat," tuturnya.

Menurut Menkes dengan tingkat saturasi yang rendah itu masyarakat Yogyakarta yang sakit itu perlu mendapatkan akses perawatan baik di RS ataupun di fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter).

Menkes Budi pun mengaku akan segera mengirimkan oximeter ke seluruh Puskesmas di DIY.

"Oximeter itu diperlukan untuk melakukan pengukuran saturasi terutama kepada warga yang sedang Isoman agar penanganannya tidak terlambat," bebernya. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler