jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian mengungkapkan bahwa kenaikan elektabilitas capres Anies Baswedan tak hanya terekam survei lembaga lokal.
Menurutnya, survei yang dilakukan sebuah lembaga independen asal Australia juga memperlihatkan hasil yang sama.
BACA JUGA: Sahroni NasDem Yakin Anies Bakal Wujudkan Satu Indonesia, Satu Perekonomian
Pada Juni 2023, Utting Research melakukan survei terhadap 1.200 sample di 34 provinsi.
Hasilnya, elektabilitas Anies tercatat melonjak dari kisaran belasan persen ke 27%.
BACA JUGA: Kandang Banteng Cuma Mitos, Eks Ketua KPU Jateng Nilai Anies-Muhaimin Punya Peluang
"Lalu ada momentum deklarasi Anies-Gus Imin pada 2 September 2023 yang langsung mendongkrak elektabilitasnya. Jika basisnya 27% pada Juni, kemudian terjadi kenaikan, maka kami optimis elektabilitas Mas Anies kini di atas 30%," tuturnya, Selasa (26/9).
Sementara itu, berdasarkan survei Indo Riset yang dilakukan pada periode 11-18 September 2023, elektabilitas Anies Baswedan naik cukup signifikan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, serta Sulawesi.
BACA JUGA: Anies Gandeng Cak Imin, Dukungan Mujahid 212 kepada Prabowo Makin Masif
Tak hanya Indo Riset, sebelumnya Politika Research & Consulting (PRC) juga melakukan survei pada 8-12 September 2023 yang memperlihatkan kenaikan elektabilitas Anies di Jawa Timur sangat signifikan hanya dalam waktu 1 minggu (sejak deklarasi 2 September 2023), yaitu melonjak sekitar 30,71%.
Berbagai pihak menilai kenaikan elektabilitas Anies sebagai hal yang wajar dan telah terlihat sejak masuknya sosok Gus Imin sebagai bakal cawapres sekaligus masuknya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke dalam Koalisi Perubahan.
Rio Prayogo, Direktur PRC, menilai bahwa peningkatan elektabilitas Anies di Jatim menunjukkan bahwa sosok Gus Imin sangat kuat untuk konsolidasi suara Nahdliyin.
Mesin politik PKB, katanya, bergerak membuka pintu masuk ke pemilih PKB, warga NU, para kiai, dan pondok pesantren di Jawa Timur, bahkan di Jawa Tengah.
Adapun, pengamat politik Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan melihat bahwa fenomena Anies Baswedan tak terbendung.
Menurutnya, wacana Pilpres 2024 diikuti hanya 2 pasangan, yaitu kubu perubahan dan kubu keberlanjutan, memperlihatkan adanya kecemasan terhadap kekuatan Anies Baswedan setelah PKB dan Cak Imin masuk ke koalisi.
Perspektif kedua, katanya, fenomena kegiatan Jalan Gembira Anies-Gus Imin yang diikuti 1 juta peserta di Makassar akhir pekan lalu.
Syahganda juga mengkritik beberapa lembaga survei yang hasilnya justru penurunan pasca deklarasi Anies - Imin.
"Jelas ada peningkatan elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin setelah deklarasi pada 2 September."
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif