JPNN.com

Buka MTQ Internasional, Menag Ungkap Bukti Al-Qur'an Serukan Umat Jaga Bumi dari Kerusakan

Rabu, 29 Januari 2025 – 17:31 WIB
Buka MTQ Internasional, Menag Ungkap Bukti Al-Qur'an Serukan Umat Jaga Bumi dari Kerusakan - JPNN.com
Menteri Agama Nasaruddin Umar saat membuka penyelenggaraan MTQ Tingkat Internasional IV di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (29/1). Foto: ANTARA/HO-Kemenag

jpnn.com, JAKARTA - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Internasional IV resmi dibuka oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Rabu (29/1).

Acara pembukaan berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

BACA JUGA: Diikuti 38 Negara, MTQ Internasional Siap Digelar di Jakarta

MTQ Internasional ini diikuti sekitar 60 peserta dari 38 negara. Selain itu, sebanyak 22 dewan hakim berstandar internasional telah dipastikan hadir, 15 di antaranya berasal dari Indonesia, sementara lainnya dari Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara.

Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin menyampaikan penyelenggaraan MTQ bukan hanya lomba seni membaca Al-Qur'an semata, tetapi manifestasi kecintaan terhadap kitab suci bagi umat Islam itu.

BACA JUGA: Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta

"Kenapa begitu kita mencintai Al-Qur'an? Karena kita tahu bahwa Al-Qur'an itu adalah kalamullah, firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT). Al-Qur'an ini mampu mencerahkan masyarakat," kata Menag Nasaruddin.

Menurut Nasruddin, Al-Qur'an selalu relevan dengan perkembangan zaman, dimulai sejak diturunkan hingga saat ini ketika teknologi digital menghiasi ruang-ruang kehidupan masyarakat.

BACA JUGA: Ada Sosok Perempuan Mualaf di Balik Penutupan MTQN ke-30 yang Sukses Pecahkan Rekor MURI

Relevansi itu menunjukkan kitab suci umat Islam itu begitu luar biasa menjadi pedoman dan pencerah bagi masyarakat, khususnya umat Islam.

Perihal tema yang diangkat dalam MTQ kali ini, yakni 'Al-Qur'an, Environment, and Humanity for Global Harmony' membuktikan bahwa dalam Al-Qur'an menyerukan umat manusia untuk menjaga lingkungan dari segala kerusakan.

"Ini saya kira suatu tantangan, ya, bahwa mari kita buktikan Al-Qur'an ini adalah salah satu kitab yang menekankan betapa pelestarian lingkungan itu suatu keharusan," ujar Menag Nasruddin.

Dia menilai dengan diangkatnya tema tersebut harus dapat membuktikan tudingan yang menyebut kitab-kitab agama Ibrahim sebagai pemicu kerusakan lingkungan salah.

"Kita buktikan berbeda dengan apa yang pernah tahun lalu ada yang menuding bahwa Abrahamic Religion Book menjadi buku-buku, kitab-kitab suci seperti Taurat, Injil, Zabur, Quran itu dituding sebagai salah satu faktor yang memicu kerusakan lingkungan," tutur Menag.

Ketika muncul tudingan tersebut, Menag Nasarudin bersama beberapa petinggi agama lainnya berkumpul di New York untuk membantah bahwa kitab suci Abrahamik tidak pernah menjadi pemicu kerusakan lingkungan.

Dia pun menjelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 30 yang menjelaskan manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Kemudian juga menjelaskan surat Al-Jasiyah ayat 13 yang menyebut Allah telah menundukkan yang ada di langit dan di bumi untuk manusia.

Menag Nasaruddin mengungkapkan ayat-ayat tersebut yang dianggap dalil untuk mengeksploitasi alam melampaui daya dukungnya.

"Kalau memotong ayat-ayat seperti itu, memang iya. Tetapi kita harus membaca Al-Qur'an itu secara komprehensif bahwa banyak sekali ayat-ayat Al-Qur'an," ujar Menag.

Lebih jauh Menag Nasruddin menjelaskan meskipun Allah telah menunjuk manusia sebagai khalifah dan alam semesta ditundukkan untuk manusia, tetapi Allah menegaskan manusia tidak boleh mengeksploitasi alam semesta.

"Meskipun manusia sebagai khalifah, meskipun ditundukkan, ditaskhirkan, untuk manusia tetapi kita tidak boleh melampaui batas. Jadi jika kita ingin melihat bumi ini langgeng, maka kita harus merawatnya itu message-nya Al-Qur'an," kata dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler