JAKARTA - Jika nanti reshuffle dilakukan Presiden Joko Widodo, ada peluang perwakilan Koalisi Merah Putih (KMP) ikut mengisi kursi menteri.
Isyarat masuknya parpol dari KMP di Kabinet Kerja muncul pasca digelarnya Kongres IV Partai Amanat Nasional di Bali. Tidak lama setelah kongres digelar, Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) PAN Soetrisno Bachir melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Jokowi. PAN kini juga tidak segan menunjukkan kesediaan untuk mengisi kursi kabinet.
Ketua DPP PAN Eko Hendro Purnomo menyatakan, PAN siap apabila kadernya diminta Jokowi untuk mengisi kursi menteri.
"Buat saya sah-sah saja, terlepas TNI atau apa, termasuk kader-kader parpol. Selama dia profesional, mumpuni, sah-sah saja," ungkap Eko di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (22/6).
Pria yang saat di dunia hiburan dikenal dengan Eko Patrio itu menilai tidak masalah PAN masuk ke kabinet meski latar belakang partainya tergabung di KMP. Eko mengatakan, saat ini tidak perlu dipermasalahkan latar belakang koalisi dari seorang tokoh, yang terpenting adalah kontribusinya terhadap negara.
BACA JUGA: Ssttt...Kubu Agung tak Kompak
"Ini juga hak seorang warga, untuk memberikan sumbangsih kepada negaranya," ujar dia.
Di tempat terpisah, M. Romahurmuziy, ketua umum Partai Persatuan Pembangunan hasil muktamar Surabaya, menyatakan bahwa keputusan reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. Pihaknya tidak mempermasalahkan jika nanti KMP masuk ke struktur kabinet.
"Itu merupakan kewenangan presiden. Jadi, presidenlah yang mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan politik," kata Romy, sapaan akrab Romahurmuziy.
Meski begitu, Romy menegaskan bahwa belum ada informasi dari presiden terkait rencana menggelar reshuffle. Namun, mungkin pada pekan ini digelar pertemuan antara KIH dan Jokowi.
BACA JUGA: Gara-Gara Lokalisasi, Ibu-Ibu Pengajian Ini Dukung Sutiyoso Pimpin Telik Sandi
"Belum diketahui agendanya apa. Tapi, ini sebenarnya adalah pertemuan rutin saja," tandasnya. (bay/c10/fat)
BACA JUGA: Kunjungi Pangkalan Angkatan Laut di Pulau Nipah, Menteri Indroyono Janjikan Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas..., 400 ribu Ton Raskin Tak Layak Konsumsi Beredar di Masyarakat
Redaktur : Tim Redaksi