jpnn.com, PALEMBANG - Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel Mawardi Yahya menyampaikan sejumlah pesan saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pengarahan DIPA 2023 di Hotel Wyndham, Senin (6/2) malam.
Wagub Mawardi Yahya berharap selain menjadi pembelajaran berharga bagi tumbuh kembang IKM di Sumsel, rakor ini juga menjadi langkah awal menyukseskan penyusunan rencana program yang strategis dan rencana besar yang telah disiapkan.
BACA JUGA: Kepala BSKDN: Penting, Semangat Wirausaha hingga Tingkat Desa untuk Songsong Sumsel Emas 2030
Dia mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan mencapai 5,573 persen pada tahun lalu.
Menurutnya, catatan ini dinilainya cukup memberikan gambaran dan rasa optimistis yang tinggi bagi semua pihak untuk meningkatkan perekonomian yang lebih baik.
BACA JUGA: Hadiri Harlah 1 Abad NU dan Isra Mikraj, Herman Deru Sampaikan Pesan Penuh Makna
Wagub Mawardi juga mengatakan pemerintah menyadari tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi haruslah mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, yaitu kesejahteraan yang adil dan merata yang mampu menyentuh sendi-sendi perekonomian rakyat di Sumsel.
"Ini satu langkah awal dalam menyusun rencana program yang strategi dan rencana besar yang kami siapkan betul-betul dan harus secara konsisten kita kerjakan di lapangan," ujarnya.
Strategi besar dalam merespons tantangan ekonomi global dan juga harus dapat dilakukan secara riil terhadap pelaksanaan kegiatan ini nantinya.
Tujuannya agar dapat menjadi instrumen perlindungan sosial kepada masyarakat yang rentan, dan juga harus mampu mendorong kelanjutan pemulihan ekonomi nasional dan juga reformasi struktural.
Wagub juga menyambut baik terlaksananya rakor ini sebagai mensinergikan program kegiatan pemerintah pusat dan daerah
"Jadikanlah kesempatan ini sebagai pengalaman yang berharga, semoga IKM Sumsel dapat lebih kuat, lebih sejahtera, menuju Sumsel maju untuk semua," pesannya.
Dia menyampaikan dengan tingkat pertumbuhan perekonomian Sumsel yang tinggi, tingkat inflasi dan pengangguran yang rendah diharapkan menjadi insentif yang kuat sebagai penarik investasi di daerah ini.
"Saya optimis melalui kerja keras dan dukungan dari semua pihak, insyaallah pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan rakyat Sumatera Selatan akan semakin baik," jelasnya.
Pemprov Sumsel secara tulus mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang telah membantu dan bekerja sama bagi penumbuhan dan pengembangan perekonomian kerakyatan di daerah tersebut.
Terutama Industri Kecil dan Menengah (IKM), khususnya jajaran Kementrian Perindustrian (Kemenperin) yang telah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan rakor yang berlangsung 6-9 Februari 2023 di Palembang.
"Hal ini tentunya akan berdampak sangat positif bagi pertumbuhan dan pengembangan perekonomian di Sumatera Selatan nantinya serta membantu mempercepat pemulihan ekonomi dan stimulus perekonomian di daerah pascapandemi covid-19," tegasnya.
Dirjen IKMA Kemenperin Reni Yanita menambahkan Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menyelaraskan program kegiatan pemerintah pusat dan daerah.
Hal ini bertujuan meningkatkan daya saing industri kecil dan menengah di masing-masing daerah.
Setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berakhir pada 2022, diharapkan anggaran dekonsentrasi dapat dimanfaatkan dengan baik untuk membangkitkan gairah industri kecil dan menengah yang terdampak pandemi.
Dirjen Reni berharap pemanfaatan dana dekonsentrasi dapat membangkitkan industri kecil menengah yang terimbas pandemi Covid-19.
"Tujuannya agar industri kecil menengah tetap dapat berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor serta memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Dia menegaskan anggaran dekonsentrasi tahun ini akan difokuskan pada tiga hal, yakni penanganan kemiskinan ekstrem, pendataan, serta pembinaan melalui kegiatan One Village One Product (OVOP) atau Satu Desa Satu Produk.
Dirjen Reni mengharapkan dengan ditiadakannya PPKM, kegiatan penumbuhan, pengembangan, serta peningkatan daya saing pelaku IKM di berbagai daerah semakin meningkat.
Dia juga mengapresiasi pemerintah daerah yang terus berupaya membina dan meningkatkan daya saing IKM.
Adapun capaian kinerja pada dekonsentrasi bidang perindustrian sepanjang 2022 tercatat telah menumbuhkan 4.579 wirausaha baru (WUB), dengan 2.572 WUB, di antaranya telah mendapatkan legalitas usaha.
Selain itu, Ditjen IKMA telah membina sebanyak 1.574 sentra OVOP, serta memfasilitasi pengembangan produk yang dilaksanakan kepada 1.133 pelaku IKM.
“Realisasi anggaran Ditjen IKMA pada tahun 2022 mencapai 98,68 persen, dengan realisasi dekonsentrasinya sebesar 97,97 persen," imbuh Reni.
Adapun sepanjang tahun lalu, Ditjen IKMA telah menggelar berbagai kegiatan dengan capaian sebanyak 13.220 wirausaha baru yang tumbuh.
Kemudian memfasilitasi pameran bagi 306 pelaku IKM dengan total transaksi selama eksibisi mencapai Rp 46,9 miliar, serta memfasilitasi penerapan teknologi revolusi industri 4.0 kepada 20 IKM.
Selain itu, sebanyak 99 pelaku IKM telah menerima fasilitas restrukturisasi mesin dan atau peralatan dengan total nilai sementara Rp 10,86 miliar.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut, Inspektur Jenderal Kemenperin Masrokhan dan Plt Kepala Dinas Perindustrian Sumsel Hj Mega Nugraha. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi