Buka Wacana Koalisi Besar, Airlangga Dinilai Kedepankan Narasi Membangun

Selasa, 28 Maret 2023 – 23:24 WIB
Ilustrasi - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) bergandengan tangan dengan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh. Foto: Ist.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan partainya berpeluang membentuk koalisi besar saat menghadiri acara silaturahmi politik dengan beberapa tokoh di NasDem Tower.

Peluang koalisi besar yang terbentuk tersebut nantinya bakal menguntungkan Indonesia, sehingga sangat penting menjalin komunikasi antara sesama petinggi partai.

BACA JUGA: Airlangga Beri Sinyal Terbuka Membentuk Koalisi Besar di Pilpres 2024

"Ya, kalau koalisi sama-sama punya koalisi, tentu dengan koalisi yang sama komunikasi menjadi hal yang penting di dalam politik. Keterbukaan komunikasi ini yang kita juga jaga agar seluruh proses politik itu berjalan dengan baik, jadi kami sama-sama mengawal proses tersebut," ucap Airlangga kepada awak media.

Pernyataan Airlangga itu pun direspon positif oleh pengamat politik Universitas Sumatera Utara Indra Fauzan yang memuji performa dan gaya komunikasi yang dilakukan oleh Airlangga Hartarto.

BACA JUGA: Wacana Prabowo-Airlangga Makin Santer, PAN: Semua Boleh dan Mungkin

Menurut dia, narasi yang disampaikan Airlangga merupakan narasi yang sifatnya membangun dan jauh dari kesan kontroversial.

"Saya melihat komunikasi yang sudah dilakukan Airlangga sangat akomodatif termasuk dengan partai-partai di luar pemerintah, seperti PKS dan Demokrat. Artinya, Airlangga mampu menyambung hubungan baik antar parpol," kata Indra Fauzan saat diwawancara, Senin (27/3).

BACA JUGA: Airlangga Hartarto Berbicara 4 Mata dengan Surya Paloh, Ini yang Dibahas

Terkait peluang terbentuknya koalisi besar, Indra menjelaskan sangat mungkin terjadi dan itu tergantung dengan posisi tawar dan juga win-win solution dari tiap-tiap partai ini, apa yang bisa diberikan atau apa yang bisa diterima.

"Karena mengingat sampai saat ini KIB juga belum mengerucut pada kandidat capres-cawapres dan di sisi lain koalisi KKIR pun masih prematur di tengah hiruk pikuk politik serta maju mundurnya koalisi. Di koalisi perubahan pun Anies Baswedan sendiri belum punya pasangannya," katanya.

Oleh karena itu, Indra menilai posisi Partai Golkar saat ini menjadi sangat strategis, di mana partai ini layak diperhitungkan untuk diajak bergabung dalam koalisi sebagai partai yang berpengalaman.

"Tentu saja Partai Golkar menjadi opsi bagi semua parpol dan layak diperhitungkan untuk ditarik menjadi sebuah koalisi, saya pun sudah pernah sampaikan bahwa posisi Golkar sangat strategis dalam menentukan arah koalisi," katanya.

Apalagi di bawah kepemimpinannya Airlangga Hartarto, lanjut Indra, Partai Golkar menjelma sebagai partai yang inklusif dan lebih terbuka, sehingga terus mendapat respon positif dari berbagai arah.

"Tinggal bagaimana Golkar dapat mengambil peran apa dalam koalisi besar yang akan terbentuk nantinya ini, apakah menentukan kandidat di luar keinginan presiden atau ikut pada sinyal-sinyal politik Jokowi, jadi sikap Golkar lah yang menentukan kemana arah tujuan koalisi besar ini," pungkasnya. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler