jpnn.com, JAKARTA - Bukalapak dan Yayasan Bakti Barito berkolaborasi untuk mendukung para mitra (Bukalapak) menerapkan konsep circular economy melalui pengelolaan serta pemanfaatan sampah.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding tentang kolaborasi untuk meningkatkan pemahaman para mitra Bukalapak tentang pentingnya pemilahan dan pengelolaan serta daur ulang sampah termasuk sampah organik dan anorganik.
BACA JUGA: Bukalapak Gelar Konvensi Gaming & NFT Terbesar di Indonesia
Presiden Bukalapak Teddy Oetomo menyampaikan komitmen perusahaan adalah terus memfasilitasi UMKM untuk mengoptimalkan potensi mereka sebagai penggerak ekonomi nasional.
Dia yakin UMKM juga punya potensi besar untuk membawa dampak dan perubahan bagi lingkungan sekitar.
BACA JUGA: Hadirkan AlloFresh, Trans Retail Indonesia Gandeng Bukalapak & Growtheum Capital Partners
"Kami senang berkolaborasi dengan Yayasan Bakti Barito yang sudah memiliki pengalaman dan pengetahuan mengenai pengelolaan dan daur ulang sampah," kata Teddy di sela-sela penandatanganan MoU antara Bukalapak dan Yayasan Bakti Barito di Jakarta, Selasa (14/3).
Menurut Teddy, ini adalah kesempatan istimewa bagi para Mitra untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk ditinggali.
BACA JUGA: Bukalapak Resmi Punya Bos Baru, Siapa Dia?
Pada kesempatan sama, Executive Director Yayasan Bakti Barito, Fifi Setiawaty Pangestu menyambut baik kemitraan dengan Bukalapak ini.
Bakti Barito akan berbagi pengalaman kepada para Mitra Bukalapak terkait pentingnya pemilahan dari sumbernya dan pengelolaan serta daur ulang sampah.
"Harapan kami adalah agar kolaborasi ini memberikan nilai tambah yang baik bagi para Mitra Bukalapak dalam menjalankan usahanya sehari-hari," terangnya.
Dia menjelaskan awal kerja sama ini akan menyasar Mitra Bukalapak yang berada di Garut, Tasikmalaya dan Jakarta. Ke depannya akan dilakukan perluasan program ke seluruh Indonesia.
Demi memperluas dampak dari kerjasama antara Bukalapak dan Yayasan Bakti Barito, sebanyak lebih dari 21 ribu siswa SMK-SMK yang dibina oleh Yayasan Bakti Barito. Juga akan bisa mempelajari beragam kelas pengembangan teknologi digital dari Microsoft dan kelas belajar jualan online dari Bukalapak melalui platform Akademi Jagoan.
Sampah di Indonesia merupakan salah satu masalah lingkungan yang cukup serius. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia menghasilkan sekitar 64 juta ton sampah setiap tahunnya, atau sekitar 175 ribu ton setiap harinya.
Pengelolaan sampah yang tepat dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitarnya.
Teddy mengatakan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan setiap orang di Indonesia rata-rata menghasilkan 0,68 kg sampah per hari.
Oleh karena itu, apabila dapat mengelola sampah mandiri secara tepat, 15,2 juta Mitra Bukalapak yang terdiri dari pemilik warung, kios pulsa, dan usaha kecil lainnya, diharapkan mampu mereduksi sampah tidak terkelola hingga 3,7 juta ton per tahun. (esy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad