Bukan APD, Rumah Sakit Ini Malah Minta Sumbangan iPad Atau Tablet

Rabu, 15 April 2020 – 14:45 WIB
Rumah Sakit Universitas Stony Brook sedang membutuhkan sumbangan iPad. Foto Nypost

jpnn.com, NEW YORK - Banyak rumah sakit saat ini sedang membutuhkan alat pelindung diri (APD) untuk mengatasi pasien corona. Namun, berbeda halnya dengan rumah sakit di Universitas Stony Brook, Amerika Serikat.

Rumah sakit itu dikabarkan sedang meminta sumbangan berbentuk iPad dan tablet untuk menjaga pasien positif Covid-19 tetap terhubung dengan orang yang mereka cintai.

BACA JUGA: 600 Orang Meninggal Dunia dalam Sehari di New York, Ini Bukan Saatnya ke Toko Berbelanja

"Jika ada iPad khusus untuk pasien kami sedang membutuhkan perangkat itu," kata Chief Patient Officer di Rumah Sakit Universitas Stony Brook, Nicole Rossol seperti dikutip dari New York Post, Rabu (15/4).

Menurut Rossol, jika tersedia iPad, maka petugas rumah sakit bisa menggunakan perangkat untuk menghubungi pasien dengan menggunakan aplikasi sehingga bisa secara signifikan mengurangi penggunaan APD.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Stafsus Presiden Bikin Ribut, Rizal Ramli Murka, TPP PNS Dipotong

Untuk menjaga jarak dan keamanan sosial, rumah sakit menjadwalkan janji temu dengan siapapun yang bersedia untuk donasi iPad.

Sebelum melakukan sumbangan, perangkat harus dibersihkan, diatur ulang dan, ditempatkan di tas khusus dengan kelengkapan kabel listrik yang layak.

BACA JUGA: Buru Sheikh Mohammad al-Kawtharani, Amerika Tawarkan Hadiah Rp 158 Miliar

Tak hanya rumah sakit Universitas Stony Brook, rupanya Yayasan Rumah Sakit Valley di Ridgewood, NJ, juga mengajukan permohonan sumbangan untuk iPad.

"Selama krisis Covid-19, menghubungkan pasien dengan orang-orang yang mereka cintai secara virtual akan jadi solusi penting," katanya.

“Untuk memungkinkan lebih banyak pasien mengujungi secara virtual teman dan keluarha serta mempermudah kunjungan dokter, kami meminta sumbangan iPad dan tablet," sambungnya.

Negara bagian New York merupakan paling parang terjangkit virus Corona. Ada sekitar 161.807 kasus dengan 7.844 kematian di sana.

Sementara New Jersey merupakan negara kedua terparah dengan 54.588 kasus dan 1.932 kematian per jumat (10/4). (mg9/jpnn)

 

 


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler