Bukan Arema, Inilah Tim dengan Serangan Paling Garang di Liga 1

Jumat, 23 Juni 2017 – 20:39 WIB
Peter Odemwingie, marquee player Madura United merupakan penyerang yang paling subur di Liga 1. Mantan pemain Stoke City ini telah mencetak sembilan gol. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Mitra Kukar, Madura United, dan PSM Makassar masuk menjadi tim paling tajam.

Itu dilihat dari koleksi gol yang diciptakan tim selama Liga 1 bergulir.

BACA JUGA: Hartono Fokus Benahi Permainan SFC di Babak Kedua

Tapi, apakah mereka yang paling efektif di depan gawang lawan?

Kompetisi di Liga 1 belum juga separo jalan, tapi Madura United sudah bicara soal perpanjangan kontrak dengan marquee player mereka, Peter Odemwingie.

BACA JUGA: Cari Klub Baru, Osvaldo Lessa Masih Betah di Indonesia

Tentu saja, bukan tanpa alasan manajer Madura United Haruna Soemitro begitu sayang kepada striker asal Nigeria tersebut.

Wajar saja, baru pekan ke-11 dan baru juga memainkan 10 laga di Liga 1, tapi gol yang dicetak Odemwingie sudah 9 gol. Mantan pemain Stoke City itu merupakan top scorer di kompetisi level teratas tanah air. Sudah begitu, tercatat dia juga menyumbang 4 assist.

BACA JUGA: Osvaldo Didepak, SFC Dilamar Sepuluh Pelatih, Empat Lokal dan Enam Asing

Hingga pekan ke-11, Odemwingie seperti bermain di level yang berbeda ketimbang para bek lawan. Kalau memperhatikan statistik yang tercatat di Jawa Pos Statoskop, dia menjadi pemain yang paling sering mengancam gawang lawan dengan 43 tembakan.

Ketika dia dimatikan, Madura United juga masih memiliki banyak opsi lain untuk menusuk pertahanan lawan. Tercatat, Slamet Nurcahyo menjadi pemain kedua dengan tembakan terbanyak di Madura United dengan 23 tembakan bersama Dane Milovanovic yang berposisi gelandang bertahan.

Selain itu, masih ada pemain seperti Greg Nwokolo, Bayu Gatra, Saldi, Engelberd Sani dan Boubacar Sanogo sebagai pilihan serang lain di lini depan.

Itu membuat pelatih Madura United Gomes de Olivera tidak kebingungan dalam melakukan rotasi. Bahkan, ketika Odemwingie absen, Madura United, tetap berbahaya.

Faktanya, ketika Odemwingie terkena akumulasi kartu ketika klub berjuluk Laskar Sappe Kerrap itu melawan Persegres Gresik United (1/6), Madura tetap menang 3-2. Ketika itu, yang mencetak gol adalah Sanogo, Fandi Eko Utomo, dan Bayu Gatra masing-masing satu gol.

”Saya terapkan rotasi pemain itu memiliki beberapa manfaat. Kesempatan para pemain jadi lebih merata. Juga, tidak rawan cedera,” kata Gomes kemarin.

”Penampilan Odemwingie dan Slamet sangat bagus. Mereka memberikan banyak kontribusi. Tapi, saya pikir, pemain seperti Greg, Bayu, Saldi, dan Dane juga begitu,” lanjutnya.

Selain Madura United, yang menakutkan bagi para lawan adalah PSM Makassar. Bisa dibilang, mereka tim yang paling rajin melepas tembakan. Tercatat ada 202 tembakan hingga pekan ke-11. Dan, itu didominasi oleh tiga pemain asing mereka, Wiljan Pluim, Reinaldo Elias, dan Marc Klok.

Nah, tiga pemain itu, sangat mendominasi serangan PSM musim ini. Dari tiga pemain itu saja, sudah memberi kontribusi lebih dari 50 persen tembakan PSM. Pluim mencatat 41 tembakan, Reinaldo (34), dan Klok (33). Kalau dijumlahkan sudah mencapai 108 tembakan, sedangkan total tembakan PSM sebanyak 202.

Namun, kalau bicara efektifitas di depan gawang, maka Mitra Kukar adalah nomor satu. Mereka lebih baik ketimbang Madura United dan PSM. Para pemain Mitra Kukar melepaskan 140 tembakan dan menghasilkan 20 gol. Itu artinya, efektifitas tembakan mereka mencapai 14,2 persen.

Ya, Anindito Wahyu dan Marclei menjadi pemain yang paling rajin melepas tembakan. Anindito dengan 26 tembakan dan Marclei (23). Soal koleksi gol, Marclei lebih baik dengan 6 gol dan Anindito 4 gol. Keduanya tidak masuk dalam daftar sepuluh besar penembak terbanyak di Liga 1, tapi koleksi golnya menunjukkan mereka efektif.

Musim ini, kombinasi serangan yang sering dipakai Mitra Kukar adalah Marclei yang ditopang Septian Maulana dan Yogi Rahadian. ”Saya melatih serangan dari berbagai sisi. Harapannya setiap pemain punya kemampuan mencetak gol. Jadi, kalau striker buntu, semua pemain bisa membantu,” kata pelatih Mitra Kukar Jafri Sastra.

Kalau, tiga tim di atas adalah yang paling garang, maka Arema FC terbilang sebagai yang paling tidak efektif di depan gawang lawan. Mereka mencatat 137 tembakan dan hanya menghasilkan 9 gol. Efektifitas tembakan Cristian Gonzales dkk hanya 6,5 persen.

”Memang, selama ini kami tampil kurang tajam. Produktifitas gol masih kurang. Sebelum melawan Bali United, kami baru mencetak 7 gol dari sepuluh laga. Itu kan rendah sekali,” kata pelatih Arema Aji Santoso.

”Makanya saya sempat memberi instruksi kepada para gelandang, kalau dalam posisi yang bagus untuk shooting, ya dicoba saja. Ternyata malah membuat kami kebanyakan shot tapi hasil kurang,” lanjutnya.

Menurut dia, kendala Arema adalah hanya memiliki dua striker, yakni Gonzales dan Dedik Setiawan. Mereka menjadi tumpuan tim dengan sama-sama mencetak tiga gol. Adapun tiga gol lainnya dibagi rata oleh Hendro Siswanto, Esteban Vizcarra, dan Ferry Saragih. (dit/rid/rpd/ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mitra Kukar Utamakan Pemain Lokal Dalam Seleksi Pemain U-19


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler