jpnn.com, ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negaranya tidak menginginkan Rusia dan Ukraina berperang. Dia berharap masalah tersebut akan diselesaikan secara damai.
“Kami tidak akan pernah menginginkan perang antara Rusia dan Ukraina. Ini bukan pertanda baik bagi wilayah tersebut. Sebagai negara NATO, kami tidak menginginkan hal seperti itu, kami tidak menerimanya. Saya harap kami dapat menyelesaikan ini secara damai,” kata Erdogan dalam sebuah acara pemuda di Kota Trabzon, Selasa (1/2).
BACA JUGA: Rusia Sudah Dekat, Ukraina Bakal Teken Pakta Pertahanan dengan 2 Negara NATO
Erdogan menyampaikan hal tersebut tentu bukan karena dia sangat mencintai perdamaian. Seperti diketahui, Turki sampai sekarang masih menduduki sebagian wilayah Suriah yang direbut melalui agresi militer sejak 2016.
Erdogan menjelaskan bahwa hubungan antara Turki dan Rusia sekarang lebih baik dibandingkan periode kapan pun sepanjang sejarah.
BACA JUGA: Bos Intel Jerman Ungkap Rencana Invasi Rusia ke Ukraina, oh Ternyata
Perkembangan ini memungkinkan kedua negara untuk secara serius meningkatkan volume perdagangan.
Kerja sama Turki dengan Rusia pada produk-produk strategis kuat, terutama berkaitan dengan pasokan gas alam.
BACA JUGA: WN AS Diimbau Tinggalkan Ukraina, Kedubes: Situasi Dapat Memburuk dengan Cepat
Produksi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Akkuyu, proyek bersama Ankara dan Moskow, akan dimulai pada 2023.
“Mungkin kita akan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir kedua dengan Rusia. Energi nuklir, serta gas alam, sangat penting dalam menghubungkan kita satu sama lain. Menurut saya, ini pilar politik luar negeri yang paling penting,” kata Erdogan.
Dia pun mengungkapkan rencananya melawat ke Ukraina bulan ini dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan datang ke Turki dalam waktu dekat.
Erdogan telah mengatakan dalam beberapa kesempatan bahwa Turki siap menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Rusia dan Ukraina untuk membantu meredakan ketegangan antara Moskow dan Kiev. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil