Bukan Hal Gampang Merayu Bu Risma

Selasa, 03 Mei 2016 – 21:43 WIB
Tri Rismaharini. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Partai politik hingga saat ini masih terus berjibaku mencari bakal calon gubernur yang akan diusung pada pilkada DKI Jakarta. Pasalnya, popularitas petahana Basuki Tjahaja Purnama masih sulit untuk dikalahkan. 

"Jadi memang saat ini semua partai sedang sibuk mencari calon yang bisa mengalahkan Ahok. Popularitas dan elektabilitas mereka (kandidat yang disebut-sebut bakal maju dalam pilkada DKI, red) masih jauh dari Ahok. Saya kira termasuk PDIP," ujar Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jeirry Sumampow kepada JPNN, Selasa (3/5).

BACA JUGA: Sistem 3 in 1 Tetap Jalan, Cek Di Sini Jam Berlakunya

Menurut Jeirry, PDIP tentu akan benar-benar mengkaji nama yang bakal diajukan. Pasalnya, sebagai pemenang pemilu dengan perolehan kursi terbanyak di DPRD DKI, PDIP tentu akan malu jika pasangan yang dicalonkan nantinya kalah oleh Ahok, yang maju lewat jalur perseorangan. 

"Tentu PDIP tidak mau itu terjadi. Sementara kalau mendukung dan mencalonkan Ahok, kelihatannya sudah agak kecil kemungkinan jika melihat realitas politik DKI saat ini. Karena itu, wajar saja jika semua figur potensial untuk menyaingi Ahok lalu dimunculkan ke publik. Nah, saya melihat kemunculan Risma (Wali Kota Tri Rismaharini,red) kembali dalam konteks seperti itu," ujarnya.

BACA JUGA: Wow! Sekjen PDIP Sebut Nama Risma

Jeirry menggunakan kalimat muncul kembali, sebab Risma sebelumnya sudah pernah dengan tegas mengatakan tak mau dicalonkan sebagai gubernur DKI. Dan memang belum juga ada kepastian apakah Risma akan dicalonkan, atau mau dicalonkan.

Menurut Jeirry, dari segi politik langkah PDIP bisa dibaca sedang mengirim signal mencalonkan Risma sambil berupaya membujuknya bersedia dicalonkan. Selain itu, juga untuk menjajaki bagaimana respon rakyat Jakarta terhadap figur Risma.

BACA JUGA: Sekda DKI Ingin Marbot Masjid Luar Batang Seperti Masjidil Haram

"Jadi ini bagian dari strategi PDIP untuk mencari cara mengalahkan Ahok dalam Pilkada DKI. Namun semua itu belum bisa dipastikan sekarang, masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi," ujar Jeirry.

Namun begitu Jeirry menilai tak mudah membujuk Risma. Sebab ia terikat dengan rakyat Surabaya yang baru saja memilihnya dengan angka sangat tinggi. 

"Bisa saja Risma dianggap berkhianat terhadap kepercayaan rakyat Surabaya. Apalagi pilkadanya baru berlangsung dalam waktu yang tak terlalu lama. Kalau itu terjadi, maka bisa menjadi hal yang negatif bagi pencalonan Risma di DKI Jakarta," ujar Jeirry. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria ini Bakal Jadi Pengganti Walkot Jakut? Begini Kata Ahok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler