Bukhori Menduga, Ini Penyebab Utama Habib Rizieq Pergi ke Arab Saudi

Jumat, 06 November 2020 – 17:15 WIB
Spanduk kerinduan massa kepada Habib Rizieq Shihab saat demo di depan Gedung DPR, Jakarta, Juli lalu. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bukhori Yusuf menyebut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab berhak pulang dan hidup tentram di Indonesia.

Toh, perkara hukum yang sempat menyerat Rizieq Shihab tidak terbukti.

BACA JUGA: Ipang Menilai Pernyataan Mahfud MD Memukul Habib Rizieq, Berbahaya

"Sudah seharusnya HRS berhak dan bisa pulang ke tanah air sebagaimana warga negara Indonesia yang lain. Sebab, hingga hari ini tidak ada delik yang sah yang menyatakan beliau terbukti bersalah atas kasus hukum yang pernah dituduhkan padanya," kata Bukhori dalam keterangan resmi kepada awak media, Jumat (6/11).

Lebih lanjut, Anggota Komisi VIII itu menduga, sederet perkara hukum yang pernah menyeret Rizieq Shihab hanya rekaan.

BACA JUGA: Di Politik Semua Mungkin, Habib Rizieq Bisa Saja Dipilih menjadi Wantimpres Jokowi

Bahkan, Bukhori menduga sederet kasus yang diarahkan untuk menjerat Habib Rizieq itu dalam rangka membunuh karakternya yang dikenal kritis.

Sebagai catatan, Rizieq Shihab pernah dituduh tersangkut sejumlah kasus hukum, antara lain kasus chat mesum awal 2017 dan pelecehan terhadap Pancasila. 

BACA JUGA: Honorer K2 Lulus PPPK, Tolong Simak PerMenPAN-RB Nomor 66 Tahun 2020

Kasus hukum tersebut mencuat setelah aksi 2 Desember  2016, yang dikenal sebagai Aksi 212.

Diketahui, Rizieq Shihab ialah tokoh utama penggerak aksi massa terbesar sepanjang era reformasi tersebut. 

Namun yang terbaru, kata Bukhori, kedua kasus tersebut telah dihentikan penyidikannya oleh Polri alias (SP3) karena dianggap tidak memiliki cukup bukti.

“Dengan mencermati sejumlah kasus hukum yang pernah ditudingkan padanya, saya justru memandang bahwa ada indikasi upaya kriminalisasi terhadap dirinya sehingga membuatnya terpaksa hijrah untuk sementara waktu ke Arab Saudi," ujar dia.

"Keputusan hijrah inilah yang saya pandang sebagai keputusan bijak untuk mengantisipasi benturan horizontal antara simpatisannya dengan aparat sehingga berpotensi menimbulkan kerugian yang jauh lebih besar," beber dia.

Sebelumnya, Habib Rizieq telah mengumumkan bakal pulang ke Indonesia dari Arab Saudi.

Rencananya, Habib Rizieq bersama keluarga akan terbang dari Riyadh, Arab Saudi, pada 9 November 2020.

Nantinya penerbangan dari Riyadh ke Indonesia memakan waktu beberapa jam.

Habib Rizieq menyebut  pesawat yang ditumpanginya tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada 10 November 2020. (ast/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler