jpnn.com - JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk mendapatkan kredit USD 135 juta plus Rp 800 miliar dari Bank Rakyat Indonesia.
Dari total pembiayaan, sebesar USD 100 juta digunakan untuk modal kerja dan USD 35 juta untuk layanan lindung nilai (forex line).
BACA JUGA: Tegaskan Komitmen GCG Lewat Program Geo Dipa Bersih
Selain BRI, sebelumnya Bukit Asam telah mendapatkan fasilitas pendanaan dari Bank Mandiri sebesar Rp 4,3 triliun.
Kredit dari dua bank raksasa itu digunakan untuk mendanai investasi di sektor pertambangan.
BACA JUGA: Butuh Tambahan 19 Ribu Mw Hingga 2019
Saat ini, perusahaan pertambangan batu bara tersebut membangun PLTU Mulut Tambang Banko Tengah (Sumsel 8) berkapasitas 2 x 620 mw.
Pembangunan konstruksi proyek senilai USD 1,59 miliar itu bakal dilaksanakan tahun depan.
BACA JUGA: Honda Andalkan HR-V, Toyota Punya Yaris Heykers
Sementara itu, 75 persen dari sisa kebutuhan proyek USD 1,20 miliar berasal dari pinjaman The Export-Import Bank of China (Cexim).
Proyek Sumsel 8 dibangun PTBA bersama konsorsium China Huadian Hong Kong.
Corporate Secretary BRI Hari Siaga Amijarso menyatakan, hingga September, BRI telah menyalurkan kredit ke sektor pertambangan senilai Rp 6,5 triliun.
Sedangkan total kredit yang telah disalurkan BRI hingga akhir September mencapai Rp 603,4 triliun.
Nominal tersebut tumbuh 16,3 persen daripada Januari–September 2015. (rin/dee/c5/noe/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Warga Dukung Semen Rembang Tetap Beroperasi
Redaktur : Tim Redaksi