Ribuan Warga Dukung Semen Rembang Tetap Beroperasi

Jumat, 09 Desember 2016 – 15:24 WIB
Ribuan Warga Dukung Semen Rembang Tetap Beroperasi. Foto: Ali Mahmudi/Radar Kudus/JPNN

jpnn.com - REMBANG - Ribuan warga di Ring 1 wilayah pembangunan pabrik Semen Indonesia di Rembang (Semen Rembang), Jawa Tengah, menduduki tenda perjuangan yang biasa digunakan penolak pabrik semen.

Aksi ribuan warga Ring 1 tersebut guna menyampaikan keinginannya agar pabrik Semen Rembang terus beroperasi.

BACA JUGA: Pengakuan Badak NGL Piawai Kelola Lingkungan dan Sosial

Aksi itu membuat jalan menuju areal pabrik semen tertutup karena padatnya kerumunan massa.

Daerah Ring 1 mencakup antara lain Desa Tegaldowo, Kajar, Kadiwono, Pasucen dan Timbrangan.

BACA JUGA: SMI Target Emisi Sukuk Tembus Rp 2 Triliun

Kedatangan ribuan warga tersebut tampak tidak disangka oleh beberapa orang yang berada di tenda perjuangan.

salah seorang tokoh masyarakat Rembang Joko Supriyanto mengatakan, tidak ada industri milik negara seperti Semen Rembang yang dibangun untuk tujuan menyengsarakan kehidupan masyarakat.

BACA JUGA: Tiga Bandara AP I Tambah Jumlah Penerbangan

"UUD 1945 sudah menjamin bahwa segala kekayaan sumber daya alam di Indonesia dimanfaatkan, digunakan sebesar-besarnya demi kesejahteraan rakyat. Jadi kalau pabrik semen beroperasi, sudah pasti bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Rembang," ujar Joko.

Bentuk perbaikan kesejahteraan masyarakat dengan keberadaan Semen Rembang, kata Joko, yaitu banyaknya warga Rembang, khususnya di Ring 1, yang terserap bekerja di pabrik.

"Bukan itu saja, warga ring 1 Rembang yang tidak ikut kerja di pabrik semen juga dapat merasakan manfaat dengan akhirnya bisa berdagang warung, katering nasi, ojek dan lainnya," ujar dia.

Selain itu, Joko juga mengungkapkan bahwa keberadaan pabrik Semen Rembang telah terbukti memberikan manfaat kemudahan pendidikan kepada masyarakat melalui beasiswa ke anak-anak di wilayah Ring 1.

Pada kesempatan ini, Joko juga mengajak kepada warga yang masih berada di tenda perjuangan untuk kembali bersama-sama membangun Rembang dengan mendukung pabrik semen.

"Semoga, mari kita sama-sama doakan supaya saudara-saudara kita yang masih berada di tenda perjuangan menolak pabrik semen dapat segera bergabung bersama kita membangun kampung halaman tercinta," tutur Joko.

Polemik keberadaan pabrik Semen Rembang berawal saat Mahkamah Agung mengabulkan gugatan izin lingkungan yang diajukan sekelompok orang. Sebelumnya, gugatan sekelompok orang itu di PTUN Semarang dan PTUN Surabaya ditolak oleh majelis hakim.

Kabarnya, pabrik Semen Rembang telah merampungkan proses pembangunannya hingga 97 persen dan siap beroperasi tahun depan.

Pabrik Semen Rembang menelan biaya investasi Rp 4,97 triliun dan diperkirakan mampu berproduksi tiga juta ton per tahun. (ali/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenhub Capai Target Pemanfaatan BMN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler