jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said akan meluncurkan buku kedua yang ditulisnya tentang kewajaran.
Buku berjudul Bergerak dengan Kewajaran, antologi kedua pemikiran Sudirman Said ini akan diluncurkan pada Kamis, 30 November 2023.
BACA JUGA: Sudirman Said: Keadaan Alam Sedang Menyambut Hadirnya Pemimpin Baru
Pada 2016, Sudirman Said sudah meluncurkan buku pertama tentang kewajaran berjudul Berpihak Pada Kewajaran.
Sudirman mengatakan sebenarnya ada beberapa buku yang juga diluncurkannya. Ada yang berjudul Dear Millenials, Kamulah Pemimpin Masa Depan di 2017.
BACA JUGA: Sudirman Said Sebut Pesan Pak SBY Membawa Angin Segar bagi Demokrasi
Saat menjadi Ketua Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN), Sudirman juga meluncurkan buku Sampai Kapan pun Kami Pilih Berintegritas.
"Namun, tentang kewajaran ini adalah buku kedua," ucap Sudirman, dalam keterangannya, Rabu (29/11).
BACA JUGA: Profil Sudirman Said, Akrab dengan Anies Baswedan, Punya Pengalaman Pahit dengan Jokowi
Mengenai alasan menulis buku tentang kewajaran, Sudirman mengatakan bahwa salah satunya karena dia menilai kepatutan dan etika kekuasaan pada tahun-tahun belakangan agaknya sedang dirundung erosi serius. Elite seakan tengah berlomba merusak tatanan moral.
Ada pejabat tinggi yang terus menjalankan bisnis sambil mengurusi tugas negara, bahkan terang-terangan memamerkan adegan konflik kepentingan yang tentu saja berbahaya.
"Ada pula yang memanfaatkan perangkat kekuasaannya untuk menyukseskan kontestasi pemilihan yang diikuti (s)anak-familinya. Akal sehat dicederai" jelas pria asal Brebes, Jawa Tengah ini.
Sudirman menambahkan bahwa sebagai warga negara yang pernah bergulat dalam reformasi dan tata kelola birokrasi, penanggulangan korupsi, serta juga kerja-kerja humanitarian, kisah-kisah nyata itu sudah barang tentu mengusik batin dan pikirannya.
"Masihkan asas kepatutan dan asas kewajaran digenggam-dijiwai oleh para pemegang amanah publik?" tanya Sudirman. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad