TOKYO – Sebuah buku seukuran lubang jarum telah dicetak dan diterbitkan di Jepang. Buku mikro itu terdiri 22 halaman. Setiap halamannya bergambar bunga yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop.
Situs berita The Japan Daily Press (JDP), Kamis (14/3) menulis bahwa begitu kecilnya buku tersebut, hanya makhluk hidup, seperti serangga dan semut, yang mungkin dapat membacanya tanpa bantuan alat atau instrumen apapun. Sebab, setiap halaman buku itu hanya berukuran 0,75 milimeter. Jadi, mustahil bisa dibaca dengan mata telanjang.
Menurut Toppan Printing, perusahaan penerbitnya yang berpusat di Tokyo, huruf-huruf yang dicetak di buku itu hanya selebar 0,01 milimeter. Perusahaan tersebut menggunakan teknologi sama dengan yang dipakai perusahaan percetakan uang demi mencegah pemalsuan.
Buku itu diberi judul Shiki no Kusabana (bunga-bunga musim). Di dalamnya, terdapat nama-nama dan ilustrasi monokrom bunga-bunga Jepang, seperti sakura (cherry) dan ume (plum).
Toppan Printing membuat dan mencetak buku-buku mikro sejak 1964. Tetapi, itu merupakan buku paling kecil yang pernah mereka terbitkan. Pihak penerbitnya juga berencana untuk membawa buku itu Guinness World Records. Mereka berharap bisa mendapat pengakuan sebagai buku terkecil di dunia.
Saat ini rekor buku terkecil berukuran 0,9 milimeter yang diterbitkan dalam bahasa Rusia. Buku setebal 30 halaman dan berjudul Chameleon itu dibuat oleh perajin Rusia Anatoly Konenko pada 1996.
Jika Anda berada di Tokyo, tak ada salahnya untuk mampir ke Toppan"s Printing Museum. Di sanalah, buku itu dipajang saat ini dan bahkan dijual untuk umum. Bersama dengan sebuah kaca pembesar dan salinan buku dalam ukuran yang lebih besar, Shiki no Kusabana dijual JPY 29.400 atau sekitar USD 307 (sekitar Rp 3 juta). Tak terlalu mahal kan? (AFP/JDP/dwi)
Situs berita The Japan Daily Press (JDP), Kamis (14/3) menulis bahwa begitu kecilnya buku tersebut, hanya makhluk hidup, seperti serangga dan semut, yang mungkin dapat membacanya tanpa bantuan alat atau instrumen apapun. Sebab, setiap halaman buku itu hanya berukuran 0,75 milimeter. Jadi, mustahil bisa dibaca dengan mata telanjang.
Menurut Toppan Printing, perusahaan penerbitnya yang berpusat di Tokyo, huruf-huruf yang dicetak di buku itu hanya selebar 0,01 milimeter. Perusahaan tersebut menggunakan teknologi sama dengan yang dipakai perusahaan percetakan uang demi mencegah pemalsuan.
Buku itu diberi judul Shiki no Kusabana (bunga-bunga musim). Di dalamnya, terdapat nama-nama dan ilustrasi monokrom bunga-bunga Jepang, seperti sakura (cherry) dan ume (plum).
Toppan Printing membuat dan mencetak buku-buku mikro sejak 1964. Tetapi, itu merupakan buku paling kecil yang pernah mereka terbitkan. Pihak penerbitnya juga berencana untuk membawa buku itu Guinness World Records. Mereka berharap bisa mendapat pengakuan sebagai buku terkecil di dunia.
Saat ini rekor buku terkecil berukuran 0,9 milimeter yang diterbitkan dalam bahasa Rusia. Buku setebal 30 halaman dan berjudul Chameleon itu dibuat oleh perajin Rusia Anatoly Konenko pada 1996.
Jika Anda berada di Tokyo, tak ada salahnya untuk mampir ke Toppan"s Printing Museum. Di sanalah, buku itu dipajang saat ini dan bahkan dijual untuk umum. Bersama dengan sebuah kaca pembesar dan salinan buku dalam ukuran yang lebih besar, Shiki no Kusabana dijual JPY 29.400 atau sekitar USD 307 (sekitar Rp 3 juta). Tak terlalu mahal kan? (AFP/JDP/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KWI: Paus Francis I, Figur Harapan Baru Gereja Katolik
Redaktur : Tim Redaksi