"Bisa diperkirakan kalau cetak kartu sehat cepat, Pak Gubernur Joko Widodo juga inginnya November 2012 sudah jalan," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Kamis (18/10).
Menurut Ahok, warga yang tidak mampu tidak perlu didata ulang untuk memperoleh kartu sehat. Sementara buat warga yang belum terdata bisa mendapat kartu sehat saat berobat ke puskesmas.
Jika tidak bisa ditangani oleh Puskesmas, warga yang sakit itu akan dirujuk ke rumah sakit umum daerah dengan ruangan kelas tiga. "Anda sakit datang ke Puskesmas, maka Puskesmas akan keluarkan kartu sehat. Kalau perlu dirujuk di rumah sakit, harus dirujuk. Kalau nggak langsung diopname di Puskesmas," papar Ahok.
Mantan anggota DPR RI dari Golkar itu menambahkan, dengan kartu sehat itu maka seluruh warga Jakarta bisa menikmati fasilitas asalkan rela dirawat inap di ruang kelas tiga.
"Selama orang Jakarta mau ke puskesmas dan dirujuk ke RSUD kelas tiga berlaku semua. Tapi orang kaya tidak mau ke kelas tiga. Ini akan dikaji dengan timnya," ujar politisi Partai Gerindra ini.
Lebih lanjut, Ahok memastikan bahwa anggaran kesehatan sekitar Rp700 miliar cukup untuk memenuhi layanan kartu sehat bagi seluruh golongan warga di Jakarta. Pasalnya, masyarakat yang bersedia dirawat di ruang kelas 3 diperkirakan hanya sekitar 4,7 juta orang. Orang nomor dua di Jakarta ini menilai jika warga golongan kaya tidak akan mau menggunakan kartu sehat.
"Jadi orang Jakarta ini yang kita perkirakan mau masuk kelas 3 sekitar 4,7 jutaan. Orang kaya mana mau sih," pungkas Ahok. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru Ngantor, Jokowi Dimintai Keadilan Hukum
Redaktur : Tim Redaksi