Bulan Madu Telah Berlalu

Rabu, 30 November 2011 – 13:01 WIB
Djohar Arifin bersama Arifin Panigoro. Foto: Charlie L/Indopos

PADA 26 Juli 2011, untuk kali pertama sejak terpilih dalam Kongres Luar Biasa PSSI di Solo, Djohar Arifin Husin bertandang ke mediaYang dipilih adalah Jawa Pos

BACA JUGA: Daud Janji KO

Ketua umum PSSI itu tidak datang sendiri
Dia didampingi beberapa anggota executive committee (exco)

BACA JUGA: Fokus Tiket Lolos

Di antaranya, Bob Hippy, Tony Apriliani, dan La Nyalla Mattalitti.

Setelah berdialog dengan komunitas sepak bola Jawa Timur, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan siang
Suasananya sangat gayeng

BACA JUGA: Deltras Launching Lagi 12 Desember

Celetukan-celetukan ringan yang terlontar menambah segar atmosfer siang itu.

Melihat harmonisnya hubungan para petinggi PSSI tersebut, rasanya sulit dipercaya ketika kondisi sepak bola Indonesia kini menjadi karut-marutPada awal pembahasan format kompetisi, semuanya baik-baik sajaAda pro dan kontra, namun masih berada dalam batas wajar

Aroma perpecahan mencuat ketika PSSI melansir format liga baru bernama Indonesian Premier League (IPL)Dimasukkannya beberapa klub bekas peserta Liga Primer Indonesia (LPI) mengundang protesBelakangan, protes itu semakin kuat hingga kemudian muncul gerakan menghidupkan kembali Indonesia Super League (ISL)Dengan dalih menjalankan amanat kongres PSSI di Bali, para pendukung ISL itu resmi menentang IPL.

Alhasil, atmosfer sepak bola nasional semakin panasKickoff IPL laga Persib Bandung melawan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat pada 15 Oktober tidak bermakna ketika Persib menyatakan hijrah ke ISLSetelah itu, beberapa laga IPL tak bisa terlaksana karena klub-klubnya membelot ke ISL.

Di sisi lain, kubu ISL terus merapatkan barisanTurnamen pemanasan Inter Island Cup (IIC) menjadi ajang show of forcePT Liga Indonesia (LI), operator ISL yang sejatinya sudah digantikan oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), dengan mantap menegaskan bahwa ISL akan dimulai 1 Desember 2011

Apa pun dalih dua kubu tersebut, kompetisi sudah terbelahBeberapa klub ikut pecahAda yang ikut IPL, ada pula yang memilih ISLItulah yang menimpa Arema, Persija Jakarta, dan PSMS Medan

Sulit dibantah bahwa ada pertarungan politik di balik semua iniIni adalah pertarungan jilid kedua setelah tumbangnya rezim lama penguasa PSSISetelah tersingkir, kelompok lama berusaha melawan kembaliDalam politik, tidak ada yang abadi selain kepentinganHal itulah yang kini dalam sepak bola Indonesia(c8/ca)
 
 Exco Jadi Dua Kubu
 
Pendukung IPL
Sihar Sitorus
Mawardi Nurdin
Widodo Santoso
Tuti Dau
Bob Hippy
 
Pendukung ISL
La Nyalla Mattalitti
Robertho Rouw
Erwin Dwi Budiawan
Tony Apriliani

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rossi Hanya di Belakang Leob


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler