Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoesa menjelaskan, pembangunan gudang tersebut bertujuan untuk memperluas jaringan Bulog. Pembangunan gudang tersebut difokuskan di daerah potensial yang saat ini masih defisit.
"Dengan adanya perluasan tersebut maka akan memotong mata rantai penyerapan beras petani, sehingga petani mendapatkan harga yang tinggi," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Minggu (6/1).
Beberapa gudang yang bakal dibangun yaitu di daerah Sukabumi, Sumbawa Barat, dan Pulau Sumba. Tahun lalu, Bulog telah merealisasikan pembangunan 10 unit gudang di 8 daerah. Pembangunan itu menghabiskan dana Rp 22,29 miliar. Gudang tersebut yaitu di Padang Baru, Aceh; Gedong Dalem, Lampung; Banjar, Jawa Barat; Palangkaraya, Kalimantan Tengah; Kasipute, Sulawesi Utara; Manggarai, Barat NTT; Malingping, Banten dan 3 unit di Telang, Sumatera Selatan
Sutarto menambahkan, total capex tahun lalu adalah Rp 200 miliar. Tahun ini, pihaknya meningkatkan alokasi capex menjadi Rp 300 miliar. Dana itu selain digunakan untuk membangun gudang baru, pelaksanaan program On Farm dan juga untuk membangun Bulog Mart.
Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Rito Angky berkata tahun ini pihaknya bakal menggiatkan pembangunan Bulog Mart. Ia mengungkapkan, sejak dibuka tahun lalu kinerja Bulog Mart cukup bagus. "Mengenai target pembangunannya kami tidak mematok target, yang lebih kami fokuskan nilainya," terangnya. Nilai transaksi penjualan Bulog Mart mencapai sekitar Rp 100 juta. Ia harap tahun ini bisa meningkat dua kali lipatnya. (uma/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Runner Up Ekonomi Dunia
Redaktur : Tim Redaksi