Bulog Capai Target Salurkan 3,3 Juta Paket Beras Bantuan Presiden  

Sabtu, 20 Juni 2020 – 11:29 WIB
Penyaluran beras bantuan presiden di Jakarta. Foto: Humas Bulog

jpnn.com, JAKARTA - Badan Urusan Logistik (Bulog) melalui Kementerian Sosial (Kemensos) menepis anggapan bahwa bantuan sosial (bansos) presiden di masa pandemi tidak tepat sasaran.

Dalam paparan hasil kinerja, Bulog mengatakan sudah menyalurkan bantuan kepada masyarakat dalam dua tahap.

BACA JUGA: Perum Bulog Salurkan Bansos Beras Presiden Tahap II Kepada 1,85 Juta Warga

Tahap pertama dilakukan pada 5-22 Mei 2020, sebanyak 1.457.612 paket beras dengan total 36.440 ton sudah diserahkan kepada masyarakat.

Sementara untuk tahap kedua pada 1-15 Juni 2020, Bulog menyalurkan 1.861.856 paket bantuan berupa beras sebanyak 45.546 ton.

BACA JUGA: Buwas Bicara Cadangan Beras Bulog

“Tahap kedua jumlah penerima beras bantuan presiden memang bertambah karena ada pembaruan data dari Kemensos, dengan asumsi wabah COVID-19 ini sangat berdampak pada masyarakat,” kata Tri Wahyudi Saleh, Direktur Operasi Bulog, dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/6).

“Jadi, bisa saja orang yang tadinya bukan penerima bantua jadi penerima lantaran kehilangan pekerjaan atau di-PHK. Apalagi tenaga lepas harian banyak juga yang terdampak,” lanjutnya.

BACA JUGA: Puncak Panen 2020, Bulog Pastikan Serap Beras Dalam Negeri

Tri Wahyudi mengatakan, beras bantuan sebanyak lebih 3,3 juta paket itu didapat dari petani di pulau Jawa, Sumatera, hingga Indonesia Timur.

Ia juga membantah kabar bahwa beras raskin dijadikan bantuan tersebut. Sebab, beras bantuan presiden sudah melalui tahap quality control (QC).

“Beras bantuan presiden itu melalui proses QC yang sangat ketat. Seperti warna, bau, kutu, batu, dan lainnya sangat detail diperhatikan langsung oleh saya selaku penanggung jawab,” ungkapnya.

Bahkan, lanjut Tri, ada 50 ton beras tidak lolos QC bulog lantaran dianggap tidak layak untuk diberikan kepada masyarakat.

“Jadi, memang bukan sembarang beras seperti yang ramai diberitakan. Ini benar-benar beras premium, bukan medium,” jelasnya.

Ke depan, Bulog akan terus mengevaluasi kinerjanya agar terus menjadi lebih baik lagi. Apalagi Presiden sudah mengumumkan bahwa Bansos ini akan terus dijalankan hingga akhir 2020.(mg7/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler