Bulog Manfaatkan Jaringan Koperasi

Selasa, 30 Oktober 2012 – 07:53 WIB
SURABAYA--Peran perum Bulog sebagai stabilisator beras dan barang pokok lain terus ditingkatkan. Kemarin Perum Bulog menggandeng Asosiasi Koperasi Ritel Indonesia (Askrindo) untuk menbantu kegiatan distribusinya.

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso menjelaskan, saat berbicara stabilisai makan ditentukan supply, demand, dan distribusi. Saat berbicara supply maka akan berbicara mengenai produksi dalam negeri dan impor. Saat berbicara distribusi maka akan dicari jaringan distribusi yang terpendek.

"Semakin panjang mata rantai distribusi makan akan menaikkan harga saat sampai dimayarakat, Maka kami bekerja sama dengan koperasi yang langsung berhubungan dengan masyarakat," katanya saat ditemui di Acara penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Bulog dan Akrindo di Hotel Bumi, Surabaya, Senin (29/10).

Sutarto berkata, pihaknya memang memiliki jaringan distribusi hingga di tingkat kecamatan. Namun untuk pendistribusian langsung tentu tak bisa dilakukan sendiri. Untuk itu ia merasa perlu untuk membangun sinergi dengan memanfaatkan ratusan ribu jaringan koperasi di Indonesia. Diharapkan dengan adanya kerja sama ini dapat memotong tata niaga yang cukup besar, dari proses produksi hingga distribusi. Sebagai catatan hingga Oktober ini, Perum Bulog berhasil menyerap beras hingga 3,4 juta ton.

Pada kesempatan yang sama  Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Syarifuddin Hasan berkata jumlah koperasi di Indonesia melebihi jumlah BUMN dan BUMD bahkan swasta sekali pun. Saat ini terdapat192.443 unit koperasi yang tersebar di Indonesia. "Namun sayangnya itu kurang dimaksimalkan, sehingga keberadaannya kurang dirasakan," terangnya

Dengan adanya kerjasama antara Bulog dan Akrindo, Syarif berkata, itu bisa menjadi langkah awal untuk mengoptimalkan peran koperasi dan secara langsung tentu kan berdampak pada kinerja koperasi. Menurut Syarif, Perum Bulog juga akan diuntungkan. Pendistribusi beras lancar sehingga bisa mendorong terciptanya harga beras yang stabil.

Sementara itu Ketua Akrindo Jatim Humala Tua Sibuea berkata dalam kerja sama ini pihaknya berperan sebagai pihak yang memonitoring kebutuhan beras yang duperlukan untuk koperasi. "Akan diawasi sehingga tak akan lagi penimbun yang menyebabkan spekulasi harga," terangnya. (uma)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maskapai Penerbangan Utama India Terancam Bangkrut

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler