Bulog Mengaku Kualitas Raskin Bagus

Jumat, 05 April 2013 – 06:46 WIB
BANDUNG- Sub Difre Bulog Bandung jamin beras miskin(Raskin) yang diberikan ke masyarakat berkualitas bagus. "Kami memberikan beras jenis IR 64, dengan kualitas baik," ujar Kasubdifre Bulog Bandung Irwan Gunawan, kepada wartawan saat sidak kualitas raskin di Gudang Bulog, Kamis (4/4).
 
Irwan mengatakan memang ada beberapa karung beras yang warnanya tidak putih bersih, itu karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah, kandungan air di dalam beras tersebut.
 
Namun ia menyebutkan kandungan beras yang bagus adalah sebanyak 14 persen dengan kandungan beras seperti ini, maka beras akan lebih tahan lama di simpan, dan warnanya akan putih bersih. "Berbeda dengan beras dengan kadar air lebih tinggi, maka akan mudah kena hama, seperti kutu," terangnya.
 
Kandungan air dalam beras, tambahnya, bisa dipengaruhi cuaca sekitar  misalnya saat panen sedang musim hujan, atau cara penyimpanan beras yang bersentuhan langsung dengan lantai. "Bisa dilihat bedanya  beras yang dipanen saat musim hujan warnanya lebih bersih dan lebih tahan lama ketimbang beras yang dipanen saat musim hujan," tegasnya.
 
Irwan mengakui secara fisik, raskin memang tidak nampak bersih itu juga karena raskin berasal dari beberapa daerah yang berbeda dikawasan pantura. "Jadi memang berasnya dari beberapa daerah, tapi disatukan di sini," terangnya.
 
Melihat kondisi raskin yang tidak seluruhnya baik, Wakil Walikota Bandung meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan(DistanKP) Kota Bandung untuk mengecek jumlah beras persediaan di Kota Bandung. Jika jumlahnya memingkinkan, Ayi meminta agar raskin bisa dioplos dengan beras hasil panen sawah abadi milik Pemkot Bandung. Minimah dari 15 kilogram beras yang diberikan kepada warga, Pemkot Bandung menyumbang 1 kilogram.
 
"Kita kan punya sawah abadi seluas 30 heklater, kita lihat apakah persediaan gudang kita bisa mencukupi kebutuhan," terangnya.
 
Namun, bagaimanapun juga, itu sangat bergantung stok beras di gudang. Artinya, DistanKP harus terlebih dulu berhitung berapa kebutuhan dan berapa ketersediaan beras. "Beras cadangan ini, awalnya memang untuk mensuplay kebutuhan masyarakat korban bencana," terangnya.
 
Ayi menambahkan, niatan ini agar masyarakat bisa merasa senang, ikut menikmati hasil panen milik Pemkot Bandung. "Jangan sampai mereka berpikir, karena raskin gratis mereka dapat beras kualitas buruk," tambahnya.
 
Disinggung mengenai penyimpangan pembagian raskin, Ayi mengatakan belum menerima keluhan mengenai kualitas raskin. Sampai sejauh ini terang Ayi, pihaknya menerima keluhan mengenai raskin yang dijual. "Saya menerima laporan ada penjualan raskin Rp3 ribu per tiga kilogram di RW 7 Kelurahan Cibadak Kelurahan Astana Anyar," terangnya.
 
Karenanya Ayi meminta kepada ketua RW bersangkutan, untuk mengembalikan uang tersebut. Karena raskin di Kota Bandung dibagikan dengan gratis. (mur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengguna Narkoba Naik 2 Persen

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler