Bulog Siap Jadi Stabilisator Sembako

Kamis, 02 Agustus 2012 – 07:03 WIB

JAKARTA - Lonjakan harga sembilan bahan pokok (sembako) menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Laju inflasi pun sangat sensitif terhadap gejolak komoditas pangan tersebut. Kini pemerintah menyiapkan jurus baru untuk meredamnya.

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, saat ini Bulog memang baru sebatas menjadi stabilisator harga untuk beras. Namun, ke depan Bulog ingin masuk ke empat komoditas pangan yang lain. "Selain beras, kami ingin masuk ke gula, kedelai, minyak goreng, dan daging sapi,"  ujarnya kepada Jawa Pos kemarin (1/8).

Menurut Sutarto, lima bahan pangan tersebut merupakan komoditas paling sering mengalami gejolak harga. Dia mengatakan, Bulog sudah terbukti berhasil menjadi stabilisator harga beras sehingga gejolak harga bisa diredam. "Kami sudah menyampaikan proposal ke pemerintah agar Bulog juga ditugasi (menjadi stabilisator harga) gula, minyak goreng, kedelai, dan daging sapi," katanya.

Sutarto menyebutkan, dengan jaringan yang dimiliki saat ini, Bulog sangat mampu meredam gejolak harga pangan di berbagai daerah. Caranya, melalui operasi pasar saat harga komoditas mengalami lonjakan. "Gudang Bulog sangat banyak. Jadi tidak membutuhkan banyak investasi lagi untuk menampung komoditas pangan yang lain," ucapnya. Sebagai gambaran, saat ini terdapat 1.751 unit gudang Bulog yang tersebar di 132 subdivre di 26 divre di seluruh Indonesia.

Meski demikian, lanjut dia, Bulog masih memerlukan waktu untuk mengembangkan infrastruktur jika nanti ditugasi menjadi stabilisator harga daging sapi. "Sebab, itu kan terkait rumah pemotongan dan tempat penyimpanan yang khusus," ujarnya.

Kapan Bulog bisa masuk ke komoditas pangan tersebut" Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, saat ini pemerintah memfinalisasi rencana penambahan fungsi Bulog. Selain beras, komoditas pangan yang rencananya dimasukkan dalam lingkup kerja Bulog adalah gula, minyak goreng, dan kedelai. "Pertengahan Agustus tim (Kemenko Perekonomian) melaporkan hasil kajian ke saya," katanya.

Sutarto menambahkan, sembari menunggu keputusan tersebut, Bulog sebenarnya sudah mencoba merintis upaya stabilisasi harga dengan cara masuk ke bisnis ritel melalui jaringan toko Bulog Mart yang berperan sebagai grosir bagi pedagang kecil. "Saat ini yang dijual adalah beras, gula, dan minyak goreng," ucapnya. (owi/c4/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerimaan Pajak Tambah, Utang Berkurang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler