jpnn.com, JAKARTA - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan ada 750 ribu ton beras Cadangan Pangan Pemerintah yang tersebar di seluruh gudang di Indonesia.
Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita menyatakan stok tersebut ditujukan untuk menjamin kecukupan pangan dan mengantisipasi dampak dari El Nino.
BACA JUGA: Bapanas Minta Bulog Pasok Kedelai ke Pengrajin Tahu dan Tempe secara Terorganisasi
“Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan,” kata Febby di Jakarta, Kamis.
Menurut Febby, kerawanan pangan yang mungkin terjadi, dapat berpengaruh pada gejolak harga di tingkat konsumen.
BACA JUGA: Bulog Serap 86 Ribu Ton Beras Hasil Panen Petani, Buwas Bilang Begini
Kendati demikian, Bulog telah melakukan upaya mitigasi dengan menyerap sebanyak-banyaknya beras guna memastikan pasokan beras nasional dalam jumlah aman.
"Kami juga terus menjamin kebutuhan pangan khususnya beras akan terus tersedia, terutama dalam kondisi rawan seperti saat ini,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga memaksimalkan seluruh instrumen yang ada sebagai langkah antisipasi bersama menghadapi El Nino serta untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan dengan melibatkan kelompok tani, penggilingan tradisional, serta para stakeholder lainnya.
Bulog pun terus berkoordinasi dengan Pemerintah pusat maupun daerah guna menjaga pemerataan ketersediaan stok.
“Tidak hanya memastikan seluruh gudang BULOG dipenuhi oleh stok, tetapi Bulog juga menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online dan melalui outlet-outlet binaan Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan ritel modern yang ada.”
Saat ini , di samping untuk memupuk stok cadangan beras pemerintah juga dapat menggerakkan roda perekonomian terutama menjaga stabilisasi dan inflasi beras yang mungkin terjadi.
Terkait El Nino, kata Febby, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
"Bulog sudah merealisasikan penugasan impor untuk 2023 sebanyak 500 ribu ton untuk tahap pertama dan saat ini sedang jalan tahap kedua sebanyak 300 ribu ton," ungkap Febby.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul