Bulog Tagih Piutang ke Pemerintah, Sebegini Besarannya...

Selasa, 18 Mei 2021 – 15:18 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso berharap pemerintah segera melunasi piutang sebesar Rp 1,2 triliun kepada BUMN tersebut. Foto: Humas Bulog

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso berharap pemerintah segera melunasi utang sebesar Rp 1,2 triliun kepada BUMN tersebut.

Menurut dia, pelunasan piutang akan digunakan untuk memperlancar arus kas perusahaan, mengingat pada saat yang sama Bulog juga memiliki utang kepada perbankan.

BACA JUGA: Kementan dan Bulog Turun Serap Gabah, Petani Cirebon dan Indramayu Senang

"Kami sangat mengharapkan dukungan agar pelunasan piutang pemerintah pada Perum Bulog dapat segera dilakukan," kata Budi Waseso dalam rapat dengar pendapat di Komisi IV DPR RI Jakarta, Selasa (18/5).

Buwas memerinci total piutang pemerintah pada Bulog terdiri dari pelepasan stok turun mutu Rp 173 miliar, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang digunakan untuk penjualan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) sebesar Rp 872 miliar, stok CBP yang digunakan untuk tanggap darurat bencana alam Rp 36,7 miliar, Cadangan Stabilisasi Harga Pangan (CSHP) gula Rp 11,2 miliar, dan kekurangan penagihan CSHP gula Rp 184 miliar.

BACA JUGA: Dedi Mulyadi: Bulog Seperti Terperangkap

"Total Rp1,279 triliun dan utang Bulog kepada bank sebesar Rp 14 triliun," ungkapnya.

Direktur Keuangan Perum Bulog Bagya Mulyanto mengatakan pihaknya terbebani bunga komersil di kisaran delapan persen untuk pembiayaan pengadaan CBP .

BACA JUGA: Bulog Harus Maksimal Serap Gabah Petani

Bagya mengungkapkan pada 2019 Bulog membayarkan beban bunga kepada bank sebesar Rp 2,5 triliun.

Kemudian, lanjutnya, pada 2020 sebesar Rp 1,67 triliun.

"Pada 2021 diprediksi beban bunganya mencapai Rp 1,3 triliun," ujar Bagya.

Sementara itu, Bagya mengungkapkan pada 2020 Perum Bulog membukukan penjualan sebesar Rp 27,6 triliun yang terdiri dari penjualan komersil Rp 10,4 triliun dan penjualan beras PSO (public service obligation) sebesar Rp 17,2 triliun.

Namun pada tahun lalu Bulog juga harus membayar bunga sebesar Rp 1,67 triliun, sehingga rugi bersih pada 2020 sebesar Rp 821 miliar.

"Untuk tahun 2021, per 30 April, kami Alhamdulillah bisa bukukan laba Rp 91 miliar," kata Bagya.

Dia menyebut total aset yang dimiliki oleh Bulog sebesar Rp 21,6 triliun. Dari total aset tersebut sebesar Rp 14,5 triliun berupa pinjaman ke bank BUMN yang sudah berwujud stok CBP. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler