jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV Dedi Mulyadi menyoroti kinerja perusahaan Perum Bulog. Pria 49 tahun itu menilai Bulog gagal dalam melakukan dua hal.
Pertama, Bulog tidak memiliki kemampuan menyerap gabah petani, sehingga mereka menjual hasil padinya kepada tekngkulak.
BACA JUGA: Disimpan Terlalu Lama, Beras di Gudang Bulog Indramayu dan Cirebon Mutunya Menurun
"Banyak tengkulak yang baru bisa membayar setelah penjualan. Sehingga ada titik waktu banyak para petani kecil yang mengalami kekosongan keuangan karena menunggu hasil gabahnya menjadi beras dan laku di pasar," kata Dedi.
Hal kedua yang gagal dilakukan Bulog adalah tidak maksimalnya menyerap gabah petani.
BACA JUGA: Indadari Temukan Lagi Buhul Sihir di Pekarangan Rumahnya, Isinya..
Menurut Dedi Mulyadi, daya serap Bulog itu rendah karena sering kali membeli beras di bawah tengkulak.
Selain itu, ujar Dedi, Bulog juga ternyata tidak mampu menjual beras. Hal itu bisa dilihat dari masih banyaknya stok lama yang tidak bisa keluar.
BACA JUGA: Lakukan Kajian Mendalam, INACA Susun White Paper Industri Penerbangan Nasional
"Banyak beras lama tak terpakai berarti tak bisa keluar, sehingga mengalami kerusakan," ujar politisi Golkar ini.
Kemudian, Bulog juga tidak memiliki gudang dengan tekonologi memadai dalam penyimpanan beras.
Akibatnya, beras yang disimpan di gudang tidak bisa bertahan lama sehingga mudah busuk.
"Jadi Bulog itu seperti terperangkap. Beli (gabah) enggak bisa, jual (beras) juga enggak bisa. Bahkan beras sisa impor yang tahun 2018 dan 2019 belum terjual. Ini yang menjadi problematika dari sisi pengelolaan," sebut Dedi.
Bapak dua anak ini mengatakan, dengan kondisi seperti itu, kinerja Bulog membingungkan.
"Andaikan bisa beli impor, setelah impor tak bisa jual juga. Seharusnya Bulog punya peran menyerap gabah petani. Namun gabah petani tak bisa dibeli maksimal juga. Misalnya, dari 8 juta ton beras, yang bisa dibeli Bulog paling 30 persen," seru Dedi.(chi/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rayakan Ultah ke-6, Sociolla Banjir Kejutan dan Promo
Redaktur & Reporter : Yessy