BUMDesa Huntu Barat Bikin Menteri Marwan Kagum

Senin, 11 Januari 2016 – 21:35 WIB
Marwan Jafar di Huntu Barat. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar kagum dengan Badan Usaha Milik Desa Huntu Barat, Bolango Selatan. Pasalnya, warga di sana bisa menghidupkan ekonomi lokal dengan BUMDesa pertanian ikan tawar.

"Desa Huntu Barat ini salah satu contoh sukses penggunaan dana desa dengan membangun BUMDesa. Saya merasa ikut terpacu ingin mengajak desa-desa lain melakukan hal sama agar cepat maju," ujar Marwan saat blusukan ke Desa Huntu Barat, Minggu (10/1).

BACA JUGA: Agung Laksono Beber Isi Pertemuan dengan Jokowi

Dia menambahkan, kreativitas warga Huntu Barat bisa terus dikembangkan karena dana desa akan meningkat. Tahun ini, mereka akan mendapatkan Rp 700 juta. Sedangkan tahun lalu mendapatkan Rp 284 juta.

"Bahkan kalau sangat bagus dan potensial dikembangkan terus, saya akan pakai dana kementerian di luar dana desa. Misalnya dengan membangun keterpaduan dengan desa-desa sekitar sehingga roda pembangunan lebih cepat dan merata," terang Marwan.

BACA JUGA: Wahdah Islamiyah Desak Metro TV Minta Maaf

Marwan mengaku kagum karena banyak potensi yang bisa dikembangkan masyarakat desa-desa di wilayah Bone Bulango. Kabupaten ini akan mampu mengejar ketertinggalan dari daerah lain jika desa-desa bergerak cepat, kompak, dan inovatif melakukan pembangunan.

"Saya sendiri seperti mendapat vitamin begitu datang ke sini melihat langsung pelaksanaan perogram desa. Ini luar biasa, karena desa membangun Indonesia bukan sekedar slogan tapi akan terwujud dengan nyata," imbuh Marwan.

BACA JUGA: Menteri Marwan: Jangan Takut Gunakan Dana Desa!

Sementara itu, Kades Huntu Barat Arfan Iskandar Badjeber mengatakan, kolam ikan tawar ini memang sudah langsung maju setelah dikelola dengan BUMDesa yang memakai dana desa. Selain kolam ikan air tawar, juga ada usaha mebel dan bengkel las yang akan lebih banyak memberdayakan masyarakat.

"Untuk ikan air tawar sendiri, kami sudah merasakan hasilnya. Sekali panen kami bisa 600 kg dan harga per kg mencapai Rp 38 ribu . Hasilnya sudah Rp 22,8 juta sekali panen," tutur Arfan. (jos/jpnn).

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenapa Jokowi Bertemu Agung dan Ical SecaraTerpisah?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler