jpnn.com - JAKARTA - Para kepala desa dan masyarakat desa diminta segera memakai dana desa dengan menjalankan program padat karya. Terutama dengan membangun infrastruktur maupun berbagai program berbasis potensi lokal desa.
''Saya tidak akan bosan mengajak para kades dan semua masyarakat desa untuk segera memakai dana desa dengan program padat karya, terutama dengan membangun infrastruktur desa. Juga membuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) agar potensi ekonomi desa tergarap maksimal. Jangan ragu-ragu apalagi takut memakai dana desa,'' ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Marwan Jafar di Jakarta, Senin (11/1).
BACA JUGA: Kenapa Jokowi Bertemu Agung dan Ical SecaraTerpisah?
Marwan juga mengatakan hal serupa ketika bersua 600 kepala desa dan perangkat desa se-Gorontalo, Minggu (10/1) kemarin. Di antaranya ialah membangun infrastruktur desa yang memanfaatkan tenaga lokal desa dan menggunakan bahan-bahan baku dari desa. Dengan begitu, manfaatnya harus bisa dirasakan semua masyarakat desa.
''Dana desa adalah amanat Undang-Undang Desa dan telah menjadi komitmen pemerintah Jokowi-JK meningkatkan jumlah dana desa. Sekarang tinggal bagaimana masyarakat bisa melakukan inovasi-inovasi dengan memanfaatkan dana desa sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat,'' tambah Marwan.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Makin Garang: Saya Akan Kejar Siapa yang Main
Dia menambahkan, dana desa akan terserap jika semua desa bekerja cepat menggunakan dana desa dengan basis potensi lokal. Dana desa akan berputar di desa dan bisa menghidupkan perekonomian. Jika ekonomi desa bergerak positif, tentunya akan mampu mendongkrak perekonomian nasional.
Menteri Marwan mencontohkan Desa Huntu Barat, Bone Bolango, Gorontalo yang dikunjungi kearin. Desa Huntu Barat sukses menjalankan program padat karya dengan membangun Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) perikanan air tawar. BUMDesa ini pun telah memberi manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat, termasuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
BACA JUGA: TOP! Danpaspampres Langsung Usulkan Pemberhentian TIdak Hormat
''Penyerapan dana desa di Huntu Barat sangat cepat dan sudah 100 persen. Hasilnya terlihat dengan terbangunnya kolam-kolam perikanan air tawar yang langsung memberi pemasukan bagi masyarakat desa. Ini menjadi contoh bagus bagi desa-desa lainnya,'' ujar Marwan.
Menteri desa pertama sejak Indonesia merdeka ini menambahkan, proses dan prosedur dana desa tidak perlu dibuat rumit. Jika sudah masuk ke rekening desa, maka bisa langsung digunakan untuk membangun infrastruktur. Di antaranya untuk irigasi atau jalan.
Mekanisme penggunaan dana desa juga sudah dibuat simple agar masyarakat tidak kesulitan menerima maupun menggunakannya. Template penggunaan dana desa sudah disampaikan ke semua daerah agar disosialisasikan ke desa-desa.
''Cukup dua lembar kertas berisi rencana program desa, kemudian buat dua lembar kertas berisi realisasi penggunaan dana desa sebagai laporan. Enggak usah dibuat ribet yang malah menghambat pembangunan. Dana desa ini hak desa dan jangan sampai mengendap dan kembali ke pusat,'' tambah Marwan.
Menteri Marwan menambahkan, pemerintahan Jokowi-JK telah berkomitmen untuk meningkatkan jumlah dana desa untuk mempercepat pembangunan desa. Dana desa pada 2016 mencapai Rp 46,9 triliun, naik dibanding 2015 yang sebesar Rp 20,76 triliun.
Dana desa di provinsi Gorontalo telah terserap 100 persen. Jumlah dana desa pada 2015 di Gorontalo mencapai Rp 179,9 miliar yang terbagi ke 657 desa, 69 kecamatan, dan 5 kabupaten. Rata-rata desa menerima Rp 274 juta dana desa pada 2015. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh! Menantu Atut yang Cantik Ini Tantang Rano Buka-bukaan
Redaktur : Tim Redaksi