Sayang, pencapaian laba bersih itu masih di bawah laba 2008 yang terbukukan USD 371,69 juta
BACA JUGA: Kuartal I, Suku Bunga Bank Turun
Penurunan laba disebabkan adanya realisasi biaya pelepasan lahan sebesar USD 275 juta.Dileep mengatakan penyesuaian tersebut merupakan realisasi atas amortisasi biaya pengupasan lahan terhitung tahun 2003 hingga tahun 2009
"Perolehan laba sebesar itu di antaranya ditopang oleh keuntungan investasi saham dan laba selisih kurs
BACA JUGA: Kodeco Capai Produksi Tertinggi
Pada kuartal I-2010, Bumi berharap dapat menjual 16 juta ton batu bara dibanding 11,3 juta ton pada periode sama 2009," kata Dileep di Jakarta, Jumat (2/4).Pada 2009, produksi batubara BUMI sebanyak 63,12 juta ton naik 19,5 persen dari tahun 2008 52,81 juta ton
BACA JUGA: Komisaris Telkom akan Dirombak
Pada tahun 2008 volume penjualan batubara sebanyak 51,51 juta ton.Namun, pendapatan BUMI tercatat sebesar USD 3,219 miliar, turun tipis 4,7 persen dari tahun 2008 sebesar USD 3,38 miliar"Penurunan pendapatan disebabkan menurunnya harga jual rata-rata batubara BUMIPada tahun 2009, harga rata-rata yang kami terima sebesar USD 63,14 per ton, turun 13,9 persen dari sebelumnya USD 73,34 per ton," jelasnya.
Biaya produksi juga menurun menjadi USD 28,32 per ton di akhir 2009Pada tahun 2008, biaya produksi sebesar USD 33,11 per tonWalau harga jual batubara tahun ini lebih tinggi dibanding kuartal I-2009, target volume penjualan pada kuartal I 2010 dinaikkan 41,6 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya"Sedangkan outstanding penjualan hingga kuartal I-2010 masih on track," ujarnya.
Hingga akhir 2010, Bumi menargetkan penjualan hingga 64 juta ton batu baraDia optimistis, 2010 akan menjadi tahun yang menggembirakan bagi peningkatan volume penjualan, pendapatan, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) serta paramater keuangan lainnya.
"PT BUMI Resources, Tbk berdiri pada September 2000Pada November 2001 perusahaan milik grup Bakrie tersebut mengakuisisi 80 persen PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dari BHP Minerals Exploration IncSaat diakuisisi Arutmin merupakan produsen batu bara terbesar keempat di Indonesia dengan empat tambang batu bara, yakni" Senakin, Satui, Asam-asam, dan BatulicinPada 2004 mengakuisisi 19,99 pesen saham Arutmin dari PT Ekakarsa Yasakarya IndonesiaMembuat kepemilikan menjadi 99.99 persen
Pada Oktober 2003 Bumi mengakuisisi 100 persen saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) sehingga membuat perusahaan menjadi produsen batu bara terbesar di tanah airPada Desember 2005, BUMI Resources melakukan divestasi kepemilikan KPC menjadikan kemelikikan menjadi 95 persen.(luq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KKUKM Undang Perusahaan Multinasional
Redaktur : Tim Redaksi