BUMI Plc Mainkan PT Bumi Resources Tbk

Jumat, 28 September 2012 – 16:22 WIB
JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mendapat hantaman serius dari induknya sendiri, Bumi Plc. Perusahaan investasi asal London ini berniat mengaudit kinerja operasi dan keuangan BUMI dengan alasan menemukan keganjilan, sebenarnya memiliki maksud tertentu.

Pengamat Ekonomi Universitas Pancasila Agus S Irfani menduga ada permainan dari Bumi Plc sendiri untuk mendapatkan saham BUMI di harga rendah.

“Logikanya begini, kalau pemilik perusahaan melihat adanya penyelewengan, umumnya dilakukan peneguran secara tertutup, karena memang selayaknya pemilik menjaga citra perusahaannya. Dalam kasus ini, kenapa malah di-blow up ke publik melalui media massa? Saya mencurigai ada permainan Bumi Plc sendiri untuk menurunkan harga saham BUMI lalu membelinya dari bawah,” kata Agus saat dihubungi, Jumat (28/9).

Banyak konspirasi yang melatarbelakangi aksi Bumi Plc. Salah satu yang paling santer terdengar, Rothschild sedang "bermain-main" dengan anak usahanya di Indonesia ini untuk tujuan tertentu.

Langkah Bumi Plc, yang didalangi Rothschild, kabarnya dimulai dari surat kaleng yang berasal dari Jakarta. Surat tersebut menyebut adanya kejanggalan atas kinerja perusahaan batubaranya di Indonesia. Bumi Plc langsung memberi pernyataan kepada publik untuk melangsungkan audit investigasi. Sontak saja, saham Bumi Plc dan BUMI langsung melorot pada awal pekan.

Analis PT Lautandhana Securindo, Willy Sanjaya mengaku, sebagai perusahaan global dan tercatat di Bursa London Bumi Plc seharusnya tidak mengambil langkah terburu-buru. Apalagi sumbernya tidak relevan.

"Ini dari surat kaleng yang dikirim Jakarta. Ini ada apa? Menurunkan harga BUMI dengan maksud apa?" kata Willy.

Pengumuman audit BUMI oleh Bumi Plc ini, lanjut Willy, menjadi sulit "dicerna" mengingat awalnya Rothschild melalui Vallar Plc yang ngebet masuk sebagai pemegang saham.

“Rothschild pasti telah melalui proses uji tuntas (due dilligence), dan jika menemukan kejanggalan tidak mungkin perusahaan tetap nafsu membeli saham BUMI di 2010. Waktu ambil-alih BUMI tentu sudah melewati due dilligence. Masak nggak ketahuan, ada aspek penyimpangan," imbuhnya.

Wily meminta investor tidak terpancing dan ikut menurunkan harga saham BUMI. Tentu ada skenario besar dalam aksi Bumi Plc kali ini. "Selama BUMI masih beroperasi, KPC tetap berproduksi tentu tidak masalah. Investor harus jeli," tegasnya.

Menurut Agus Irfani, kemunduran CEO Bumi Plc Ari Saptari Hudaya menunjukkan bahwa benar sedang terjadi perselisihan kembali antara kelompok usaha Bakrie dengan Rothschild di Bumi Plc. “Ini mengingatkan kita Nathaniel Rothschild, pendiri Bumi Plc, sempat berupaya take over posisi CEO beberapa waktu lalu. Rothschild ingin mendepak orang-orang Bakrie dari Bumi Plc,” papar Agus.

Sayangnya, mantan Presiden Direktur Bumi Plc Ari Saptari Hudaya menolak berkomentar ketika dikonfirmasi. “Saya sudah bukan direksi Bumi Plc, bukan wewenang saya menjawab pertanyaan itu,” ujar Ari.

Selama periode 19–24 September 2012, harga saham Bumi Plc anjlok tajam 30,53 persen dari 282 pence menjadi 195,9 pence. Penurunan tajam ini jauh lebih besar dari penurunan harga-harga saham serupa di bursa London. Saham Xstrata, Rio Tinto, Anglo American dan Glencore, masing-masing hanya turun 5,37 persen, 3,82 persen, 4,72 peersen dan 3,02 peersen pada periode yang sama.

“Kelihatannya isu ini dihembuskan untuk mendapatkan harga murah. Itu terlihat dari pemberitaan terkini dari Bumi Plc yang berencana menjual kepemilikannya di BUMI,” jelas Agus.

Pada penutupan perdagangan Kamis (27/9/2012), saham BUMI sudah menghijau dan ditutup pada level Rp730, naik 60 poin (8,96 persen) dari periode sebelumnya. Saham perseroan sempat berada pada level tertinggi Rp770 dan terendah Rp660. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Kaya Teknik Sulam

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler