BUMN Bangun Banyak Proyek di Sumatera

Tingkatkan Pelabuhan Belawan hingga Pelabuhan Dumai

Sabtu, 14 Juli 2012 – 07:17 WIB

PEKANBARU - Menteri BUMN Dahlan Iskan kembali memaparkan rencana kerja kementeriannya untuk membangun Pulau Sumatera dari berbagai sisi. Pemaparan itu disampaikan Dahlan di depan peserta rapat kerja nasional Serikat Penerbitan Surat Kabar (SPS) di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Jumat (13/7).

Hadir dalam acara itu Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus. Gubernur Riau H M. Rusli Zainal tidak bisa hadir dan diwakili salah seorang staf ahli. Rapat kerja nasional itu diikuti wakil penerbitan surat kabar dari seluruh Indonesia. Selain rapat kerja nasional, ada konferensi CEO media dan SPS Award 2012.

Dahlan mengungkapkan, di Aceh sampai Lampung bakal ada banyak proyek BUMN yang dikerjakan dalam waktu dekat untuk menunjang sisi perekonomian seluruh Sumatera. Di Sumatera Utara, misalnya, akan dibangun stasiun baru, jalan tol, serta kompleks industri Simangke. Bahkan, Pelabuhan Belawan akan ditingkatkan.

"Pelabuhan Belawan harus ditingkatkan dari hanya pelabuhan yang mampu menampung kapal yang membawa 800 kontainer menjadi pelabuhan yang lebih besar yang mampu menampung kapal yang membawa 3.000 kontainer. Itu tentu tidak memakai uang negara," kata ketua umum SPS pusat tersebut.

Menurut Dahlan, akan ada pendapatan negara dari biaya masuk bagi kapal-kapal yang membawa muatan ke pelabuhan tersebut.

Gas di Medan akan digunakan PLN serta untuk menghidupi industri di ibu kota Sumatera Utara itu, termasuk menghidupkan Pelabuhan Belawan.

Selain Pelabuhan Belawan, BUMN akan membangun pelabuhan khusus untuk kelapa sawit di Kuala Tanjung. "Ekspor kelapa sawit di Indonesia kalah oleh Singapura. Jadi, kita harus buat pelabuhan besar yang mampu menampung semua kelapa sawit dari seluruh Sumatera," tegasnya.

Sementara itu, di Dumai, dalam tiga bulan ke depan, dibangun infrastruktur yang memadai. Pelabuhan crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit di Dumai harus mengganti pipa dan pompa, sehingga bisa memuat CPO lebih cepat ke kapal dan selesai dalam tiga hari.

"Biasanya baru selesai sembilan hari. Itu terlalu lama, sehingga tidak ada kapal yang masuk ke Pelabuhan Dumai karena memakan waktu lama dan biaya besar. Proyek tersebut akan seratus persen di bawah BUMN," ujar Dahlan.

Rencana Kementerian BUMN tersebut akan terus berhubungan dari koridor laut di Sumatera ke Pulau Jawa. "Kita akan mewujudkan koridor laut. Seluruh pelabuhan, mulai Batam, Belawan, Jakarta, hingga Surabaya, termasuk Makassar dan Sorong, akan memiliki pelabuhan yang mampu menampung kapal yang bermuatan 3.000 kontainer," ungkapnya.

Hal tersebut akan menjadi satu kesatuan sehingga Indonesia menjadi kekuatan laut terbesar di Asia. "Jika Pelindo I, II, III, dan IV bergabung, Indonesia bisa menjadi pelabuhan kontainer terbesar nomor empat di dunia," ujar Dahlan.

Sementara itu, Ketua Harian SPS Pusat M. Rido Eisy mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, para wakil dari perusahaan surat kabar membahas perusahaan media untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. "Kalau ekonomi tumbuh baik, iklan banyak, kesejahteraan karyawan serta wartawan jadi lebih baik. Kalau gaji wartawan kecil, akan mudah tergoda," katanya.

Dia menambahkan, rapat kerja tersebut juga akan membahas standar perusahaan pers yang dibuat Dewan Pers, baik standar modal maupun lainnya. Dalam acara tersebut, SPS memberikan penghargaan kepada awak media yang sudah mengabdikan diri selama lebih dari 30 tahun. (rul/jpnn/c5/ari)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Potensi Kredit Perumahan di Indonesia Sangat Tinggi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler