DENPASAR - Perusahaan-perusahaan pelat merah ikut bersiap menyambut KTT Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2013 yang akan dihelar di Bali, Oktober mendatang. Selain penyiapan infrastruktur, seperti bandar udara dan jalan tol, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga ikut menyiapkan sarana pendukung lain, yakni hotel.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Intan Abdams Katoppo mengungkapkan, akan ada tambahan 460 unit kamar yang disiapkan untuk kebutuhan delegasi maupun pihak yang mendukung penyelenggaraan KTT. Realisasi 460 unit kamar itu dalam bentuk pembangunan hotel baru bernama Hotel Putri Bali di kawasan Nusa Dua, tempat KTT APEC mendatang dipusatkan.
"Kami siap menghadapi KTT APEC dengan penambahan 460 kamar di hotel yang baru," kata Intan. Penyelenggaraan KTT APEC itu diharapkan bisa dimaksimalkan untuk memenuhi target pendapatan.
Dia memperkirakan, tarif sewanya USD 200. "Dengan demikian, bila dikalikan 460 kamar, itulah yang akan kita dapatkan," kata Intan.
Lokasi hotel baru tersebut sempat ditinjau Menteri BUMN Dahlan Iskan saat berada di Pulau Dewata untuk mengecek perkembangan dua proyek prestisius. Dua proyek prestisius itu adalah pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai dan jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa dengan panjang sekitar 12 kilometer. Proyek yang ditargetkan rampung pertengahan tahun ini itu juga bakal mendukung perhelatan KTT APEC yang dihadiri sejumlah kepala negara dunia.
Selain pembangunan hotel baru, hotel-hotel di kawasan Nusa Dua juga melakukan pembenahan. Dirut PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) atau Bali Tourism Development Corporation (BTDC) IB Wirajaya mengatakan, total akan ada 5 ribu kamar yang tersedia. "Total ada 5 ribu kamar dalam 13 hotel di kawasan Nusa Dua untuk persiapan APEC," kata Wirajaya.
Jumlah kamar hotel yang tersedia saat ini berkisar 4.500 unit. Selain itu, juga sedang disiapkan Royal Sofitel yang bakal digunakan untuk retreat APEC.
Perusahaan BUMN di bidang pengembangan pariwisata itu mengelola kawasan Nusa Dua menjadi lingkungan ekslusif dan terintegrasi. "Tapi tidak terlepas bahwa wisatawan bisa interaksi dengan masyarakat di sekeliling," kata Wirajaya. (fal/oki)
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Intan Abdams Katoppo mengungkapkan, akan ada tambahan 460 unit kamar yang disiapkan untuk kebutuhan delegasi maupun pihak yang mendukung penyelenggaraan KTT. Realisasi 460 unit kamar itu dalam bentuk pembangunan hotel baru bernama Hotel Putri Bali di kawasan Nusa Dua, tempat KTT APEC mendatang dipusatkan.
"Kami siap menghadapi KTT APEC dengan penambahan 460 kamar di hotel yang baru," kata Intan. Penyelenggaraan KTT APEC itu diharapkan bisa dimaksimalkan untuk memenuhi target pendapatan.
Dia memperkirakan, tarif sewanya USD 200. "Dengan demikian, bila dikalikan 460 kamar, itulah yang akan kita dapatkan," kata Intan.
Lokasi hotel baru tersebut sempat ditinjau Menteri BUMN Dahlan Iskan saat berada di Pulau Dewata untuk mengecek perkembangan dua proyek prestisius. Dua proyek prestisius itu adalah pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai dan jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa dengan panjang sekitar 12 kilometer. Proyek yang ditargetkan rampung pertengahan tahun ini itu juga bakal mendukung perhelatan KTT APEC yang dihadiri sejumlah kepala negara dunia.
Selain pembangunan hotel baru, hotel-hotel di kawasan Nusa Dua juga melakukan pembenahan. Dirut PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) atau Bali Tourism Development Corporation (BTDC) IB Wirajaya mengatakan, total akan ada 5 ribu kamar yang tersedia. "Total ada 5 ribu kamar dalam 13 hotel di kawasan Nusa Dua untuk persiapan APEC," kata Wirajaya.
Jumlah kamar hotel yang tersedia saat ini berkisar 4.500 unit. Selain itu, juga sedang disiapkan Royal Sofitel yang bakal digunakan untuk retreat APEC.
Perusahaan BUMN di bidang pengembangan pariwisata itu mengelola kawasan Nusa Dua menjadi lingkungan ekslusif dan terintegrasi. "Tapi tidak terlepas bahwa wisatawan bisa interaksi dengan masyarakat di sekeliling," kata Wirajaya. (fal/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mesin EDC Dongkrak Transaksi di BNI
Redaktur : Tim Redaksi