BUMN Bangun Tol Khusus Angkutan Barang

Kamis, 06 Desember 2012 – 05:48 WIB
JAKARTA - Kreasi dan inovasi terus lahir dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kali ini, untuk mengatasi minimnya infrastruktur transportasi yang sering memicu kemacetan, perusahaan pelat merah akan bersinergi membangun jalur tol khusus angkutan barang.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, jalur tol dari pusat kawasan industri Cikarang hingga Tanjung Priok ini akan menjadi hadiah atau kompensasi bagi pengusaha atas kebijakan kenaikan upah buruh. "Pertengahan tahun depan akan dimulai (pembangunannya)," ujarnya di acara seminar Geliat Indonesia 2013 di Jakarta Rabu (5/12).

Menurut Dahlan, proyek ini akan bisa dikerjakan lebih cepat karena tidak harus melalui mekanisme tender sebagaimana proyek yang menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Sebab, dikerjakan sendiri oleh BUMN dan dibiayai sendiri oleh BUMN," katanya.

Dahlan menyebut, konsorsium tiga BUMN, yakni PT Jasa Marga, PT Kawasan Berikat Nusantara, dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II sebagai pengelola Tanjung Priok, akan membiayai seluruh kebutuhan investasi. "Nilainya sekitar Rp 6 triliun," ucapnya.

Berapa lama proses pembangunannya? Dahlan mengatakan, tanpa proses tender maka proyek bisa dijalankan dengan lebih cepat. "Diharapkan akhir 2014 sudah selesai," ujarnya.

Menurut Dahlan, jika jalan tol tersebut sudah dioperasikan, akan sangat bermanfaat dalam peningkatan efisiensi biaya dan kecepatan distribusi barang. "Misalnya, pengusaha yang saat ini hanya bisa menggunakan truknya sehari satu kali (1 rit, Red), nanti bisa tiga sampai empat kali," jelasnya.

Sekretaris Tim Ahli Pengembangan Sistem Logistik Nasional Kementerian Koordinator Perekonomian Nofrisel mengatakan, pengembangan infrastruktur transportasi merupakan salah satu kunci utama mendorong efisiensi biaya logistic. "Selama ini, kendalanya kan jalan menuju pelabuhan macet, akibatnya boros waktu, boros biaya," ujarnya.

Menurut dia, kelancaran arus distribusi barang juga akan mendongkrak daya saing atau competitiveness produk-produk Indonesia secara signifikan. Ketika era perdagangan bebas makin terbuka, lanjut dia, competitiveness menjadi factor utama yang menentukan survive atau tidaknya industry dalam negeri. "Karena itu, semakin cepat infrastruktur logistic dibangun, akan semakin baik," jelasnya. (owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kembangkan Ekonomi Kreatif Dengan Menulis

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler