JAKARTA - Paradigma pengembangan badan usaha milik negara (BUMN) akan segera diubah. Kini, perusahaan pelat merah itu diarahkan sebagai pendorong ekonomi. Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, perubahan paradigma tersebut akan berpengaruh pada keputusan pemerintah dalam penetapan besaran dividen.
"BUMN ini seharusnya lebih dioptimalkan sebagai pendorong perekonomian nasional, bukan sumber pendapatan negara," ujarnya kemarin (6/1).
Pernyataan Dahlan tersebut disampaikan menanggapi pertanyaan soal realisasi setoran dividen 2011 yang di bawah target. Data Kementerian Keuangan menunjukkan, dari target setoran Rp 28,8 triliun, realisasinya hanya Rp 28,2 triliun.
Menurut Dahlan, dalam postur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), setoran dividen memang menjadi salah satu sumber pendapatan. Namun, lanjut dia, porsi Rp 28 triliun itu tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan APBN yang Rp 1.000 triliun. "Sekali lagi, memang lebih baik peran BUMN ini dioptimalkan sebagai pendorong ekonomi saja," katanya.
Lalu, apakah akan ada kebijakan untuk menurunkan target setoran dividen BUMN agar laba yang ada bisa digunakan untuk membiayai investasi? Dahlan menyebut, hal itu tidak bisa diputuskan sepihak oleh Kementerian BUMN. "Kebijakan itu tidak boleh (diputuskan) di Kementerian BUMN karena nanti jadi ego sektoral, tapi harus di kabinet karena menyangkut APBN," jelasnya.
Dahlan berharap, jika kebijakan untuk menempatkan peran BUMN sebagai pendorong perekonomian bisa menjadi keputusan pemerintah, BUMN bisa meningkatkan peran sebagai pelopor proyek infrastruktur yang belum dilirik swasta. "Selain itu, kalau ada bottleneck (pada proyek), BUMN bisa masuk sehingga ekonomi bisa tumbuh dan swasta nanti bisa ikut berkembang," terangnya.
Usul untuk menurunkan target setoran dividen sebenarnya disuarakan sejak lama. Alasannya, BUMN punya keleluasaan dana untuk melakukan ekspansi bisnis. Dengan begitu, kontribusi BUMN melalui pajak diharapkan bisa meningkat. (owi/c6/oki)
Setoran Dividen BUMN 2006?2012
(Rp Triliun)
Periode Jumlah
2006 21,45
2007 23,22
2008 29,08
2009 26,04
2010 30,09
2011 28,20*
2012 27,59**
Keterangan: *realisasi, **target
Sumber: Kementerian Keuangan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sewindu, Bapertarum Hanya Bantu 986.059 PNS
Redaktur : Tim Redaksi