jpnn.com, BALI - Badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang panas bumi PT Geo Dipa Energi (Persero) turut mendukung kegiatan International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meeetings 2018 di Nusa Dua, Bali.
"Ini adalah ajang Indonesia untuk mempresentasikan pencapaian Indonesia dalam reformasi dan demokrasi, hingga kemajuan ekonomi nasional pascakrisis hebat pada 1997-1998, kami mendukung," kata Dirut Geo Dipa Riki Ibrahim di Jakarta, Selasa (20/9).
BACA JUGA: Dikunjungi Menteri SMI, Banyuwangi Siap Sambut Ajang IMF-WB
Menurut Riki, dukungan bukan hanya dari Geo Dipa, sejumlah BUMN lainnya juga mendukung kegiatan ini, antara lain: Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), dan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).
Pertemuan yang diselenggarakan mulai dari 8-14 Oktober 2018 ini akan dihadiri oleh lebih dari 15 ribu orang yang terdiri dari anggota parlemen, pejabat negara, pengamat internasional, akademisi, wartawan, dan lembaga internasional.
BACA JUGA: Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Kans Jaring Investor Dunia
Pertemuan selama sepekan tersebut juga akan menghadirkan seluruh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 189 negara, 5,000 investor di industri keuangan dan dan 500 lembaga swadaya masyarakat.
"Ini adalah pertemuan ekonomi terbesar di dunia ini yang akan sangat menguntungkan Indonesia karena akan mendatangkan jutaan dolar ke pendapatan negara melalui sektor perhotelan, sektor kuliner, sektor pariwisata dan sektor transportasi," tutur Riki.
BACA JUGA: Tudingan Bumigas soal Pelanggaran Etika Dipertanyakan
Selain itu, menurut Riki, pertemuan selama seminggu tersebut akan menarik banyak investor asing untuk berinvestasi di dalam negeri.
"Karena itu, Indonesia bisa menunjukkan kemajuannya sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan menawarkan keuntungan kepada dunia apabila berinvestasi di Indonesia," katanya.
Menurutnya, pertemuan ekonomi ini harus dijadikan momentum penting untuk mempercepat kemajuan Indonesia.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BUMN tak Akan Bangkrut Garap Proyek Meski Rupiah Melemah
Redaktur & Reporter : Yessy