jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir meluncurkan holding BUMN Pangan dengan merek ID FOOD di kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (12/1).
Keberadaan ID FOOD ini diharapkan mampu menciptakan transformasi ekosistem pangan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir guna meningkatkan inklusivitas dan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan.
BACA JUGA: Erick Thohir Gandeng Kejagung untuk Bersihkan Oknum Nakal di BUMN
Erick Thohir berharap peluncuran holding BUMN pangan ini bukan hanya ganti logo, tetapi harus dipastikan ekosistem yang ada di BUMN mengenai supply chance antara grup pangan BUMN harus bisa diperbaiki dan ditingkatkan.
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI ditetapkan oleh pemerintah sebagai induk holding BUMN Pangan melalui Peraturan Pemerintah Nomor (PP) 118 Tahun 2021 yang terbit akhir 2021.
BACA JUGA: Erick Thohir Pastikan Keuntungan BUMN Dipakai untuk Program Pro Rakyat
"Semoga BUMN Pangan dapat memberikan peran yang lebih pada ekosistem pangan nasional sehingga bisa hadir di tengah masyarakat Indonesia," kata Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengharapkan holding BUMN Pangan ini bisa memperkuat rantai pasok dan rantai distribusi pangan guna menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
BACA JUGA: Susunan Pengurus PBNU 2022 - 2027, Lengkap, Ada Tokoh-Tokoh Hebat
Lutfi menilai tepat peluncuran holding pangan dilakukan di kawasan Kota Tua, Jakarta, karena lokasi tersebut mengingatkan tentang VOC yang datang untuk urusan dagang yang bermula dari bandar Kota Jakarta.
"Mudah-mudahan semangat perdagangan yang adil dan bermanfaat bisa kita dapatkan sekarang ini," kata Lutfi.
Pada acara peluncuran BUMN Pangan ID FOOD dipamerkan juga berbagai produk kebutuhan pokok, seperti minyak goreng, gula, daging, beras, garam, dan pupuk penyubur tanaman.
Pengelolaan BUMN Pangan ini serupa dengan perusahaan lainnya yang sudah dibentuk sebelumnya, meski komoditas yang ditangani berbeda.
BUMN Pangan tetap menerapkan tata kelola perusahaan modern, baik mengenai potensi pengembangan bersifat organik dan nonorganik.
BUMN Pangan ini juga memiliki peran sebagai offtaker beberapa komoditas pangan, dan diperlukannya fixing the basic BUMN klaster pangan, seperti bisnis model, pengelolaan cash flow, proses pengadaan, proses kemitraan dan lainnya sebagai upaya perbaikan untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional. (esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad