jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat 90 persen peserta (nasabah) dari kategori pemegang polis Bancassurance bersedia menerima program restrukturisasi Jiwasraya.
"Ini adalah langkah besar karena kami baru mulai beberapa bulan dan akan ada waktu dua bulan lagi ke depan untuk penyesuaiannya," ujar Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (9/4).
BACA JUGA: Dirut Jiwasraya Bakal Temui Nasabah, Bahas Apa?
Arya memerinci, untuk nasabah korporasi sebanyak 74 persen sudah bersedia untuk direstrukturisasi dan ritel sebanyak 62 persen yang mau untuk direstrukturisasi.
"Semoga dengan langkah ini nasabah yang direstrukturisasi akan bisa diproses lebih lanjut penyelesaiannya . Ini langkah besar untuk kemajuan perkembangan penanganan Jiwasraya," jelas dia.
BACA JUGA: Moeldoko Janji Cari Solusi untuk 5,3 Juta Nasabah Korban Jiwasraya
Staf Khusus III Menteri BUMN tersebut menyambut baik IFG Life yang sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"IFG Life sudah diberikan izin oleh OJK sehingga dengan langkah ini maka IFG Life akan mulai bisa beroperasi mengingat izin sudah ada," kata Arya.
Dia menyebutkan, tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya akan terus gencar menyosialisasikan program tersebut. Menurut catatan, terdapat lebih dari 1.000 karyawan dan agen Jiwasraya yang terlibat secara langsung dalam upaya sosialisasi program restrukturisasi.
Arya menambahkan, sejalan dengan program restrukturisasi, tim tersebut terus bekerja mempersiapkan migrasi polis Jiwasraya ke IFG Life.
"Sebagai sebuah entitas asuransi BUMN yang akan menampung polis yang telah direstrukturisasi," kata dia.
Sebagai informasi, program restrukturisasi polis merupakan program yang diinisiasi pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selaku pemegang saham PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Program ini sebagai wujud tanggung jawab pemerintah dalam menyelamatkan polis Jiwasraya, sekaligus mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap industri keuangan Indonesia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia