jpnn.com, JAKARTA - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menyatakan Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya Persero akan menemui para nasabahnya.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Dirut Jiwasraya Hexana Tri Sasongko akan menjalin komunikasi untuk membahas solusi dari permasalahan pembayaran klaim asuransi.
BACA JUGA: Moeldoko Janji Cari Solusi untuk 5,3 Juta Nasabah Korban Jiwasraya
Hal itu, menurut Moeldoko diutarakan Hexana pasca-penyampaian tuntutan Forum Nasabah Korban Jiwasraya (FNKJ).
“Empat poin ini yang disampaikan FNKJ kepada KSP. Kami ingin tahu lebih jelas situasi apa yang dihadapi dan langkah yang akan dilakukan ke depan,” ujar Moeldoko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (10/3).
BACA JUGA: KSP Bakal Pertemukan Nasabah Korban Jiwasraya dan Kementerian BUMN, Cari Solusi Adil
Dia menjelaskan, empat poin dari FNKJ itu, antara lain penghentian sosialisasi restrukturisasi, keberlanjutan pembayaran manfaat, kemudian mengenai propaganda di ruang publik, dan pembatalan restrukturisasi dengan mengkaji opsi yang lebih solutif.
Moeldoko juga meminta kesediaan Hexana untuk kembali memenuhi pertemuan dengan FNKJ, bersama KSP.
"Sehingga dari pertemuan itu, diharapkan FNKJ dan Jiwasraya dapat saling memberikan pemahaman mengenai opsi-opsi penyelesaian masalah," papar dia.
Moeldoko mengatakan, dalam pertemuan antara KSP dan Jiwasraya, turut hadir Direktur Utama Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Persero atau Indonesia Financial Group (IFG) Robertus Bilitea dan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta.
Hexana, Robertus dan Isa menyatakan siap untuk kembali bertemu dengan FNKJ.
Sementara itu, Dirut Jiwasraya Hexana menjelaskan telah melalukan berbagai proses, baik melalui pertemuan dengan komisi VI DPR, hingga komunikasi secara langsung dengan para nasabah korporasi, ritel, dan bancassurance.
“Bahkan, sudah 72 persen nasabah bancassurance, 61 persen nasabah korporasi dan 68 persen nasabah ritel sudah setuju restrukturisasi,” kata dia.
Menurut Hexana, setiap aksi Jiwasraya selalu dilengkapi kekuatan hukum (legal opinion). Hal ini yang belum banyak dipahami para nasabah, terutama nasabah bancassurance.
Kendati demikian, Hexana menyadari, opsi-opsi yang ada tidak bisa memuaskan semua pihak.
"Tetapi menjadi salah satu opsi terbaik ketimbang dana talangan (bailout) atau likuidasi," ujar Hexana.
Dirut IFG Robertus Bilitea menjelaskan, terus memproses pemindahan polis Jiwasraya ke IFG Life yang saat ini masih menunggu izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Melalui opsi ini, polis Jiwasraya akan dikelola oleh IFG Life. Perusahaan baru ini juga akan mendapat suntikan modal Rp 20 triliun dari pemerintah ditambah dengan Rp 4,7 triliun dari IFG sebagai holding (induk usaha).
“Opsi ini merupakan opsi terbaik dalam upaya penyehatan polis Jiwasraya. Dengan modal yang ada, kami harap bisa memastikan keberlangsungan pemindahan polis,” ujar Robertus.
Sementara, Isa menegaskan negara tidak tinggal diam dalam menyelesaikan permasalahan Jiwasraya.
“Apa yang kami lakukan lebih baik dari permasalaanh asuransi yang lain. Langkah ini memang tidak sempurna, tapi pemerintah sudah komitmen untuk menyelesaikan,” imbuh Isa. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robia