JAKARTA - Upaya menjual saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kepada partner strategis terus dilakukan. Namun demikian, pemeirntah tidak akan menjual murah alias memberikan discount.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, tiga sekuritas pemegang saham Garuda berencana menawarkan saham Garuda kepada partner strategis dengan nilai di atas harga pasar. "Harga jualnya 10 persen di atas harga pasar," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (13/3).
Sebagai gambaran, dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, saham Garuda ditutup di level Rp 590 per saham. Sejak periode 1 Februari hingga 13 Maret 2012, harga saham Garuda berfluktuasi dengan kisaran harga terendah Rp 560 per saham dan harga tertinggi Rp 630 per saham.
Sebagaimana diketahui, saat penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), tidak semua saham Garuda laku terjual kepada investor. Akibatnya, tiga underwriter, yakni Danareksa Sekuritas, Bahana Securities, dan Mandiri Sekuritas pun harus membeli saham yang tidak terserap investor.
Total, dari 6,3 miliar saham Garuda yang dilepas saat IPO, hanya 3.327.331.275 lembar yang terserap oleh pasar, baik melalui pooling investor ritel ataupun institusi. Sedangkan sisanya sebanyak 47,48 persen atau 3.008.406.725 lembar saham harus diserap oleh under writer.
Untuk itu, Danareksa, Bahana, serta Mandiri Sekuritas harus merogoh kocek hingga Rp 2,25 triliun. Para underwriter itulah yang selama ini berencana untuk melepas saham Garuda untuk mengurangi beban finansial yang harus mereka tanggung.
Menurut Dahlan, dirinya sudah menghubungi beberapa pengusaha nasional agar bersedia menjadi partner strategis dengan membeli saham Garuda. Beberapa diantaranya adalah Sandiaga Uno, Chairul Tanjung, Rachmat Gobel, Bakrie Group, hingga Anthony Salim. "Kami berharap agar saham Garuda ini dibeli pengusaha nasional, tidak jatuh ke tangan asing," ucapnya.
Sebenarnya, lanjut dia, saat ini sudah ada beberapa maskapai penerbangan asing yang menyatakan minat untuk membeli saham Garuda, diantaranya berasal dari Hongkong dan Singapura. "Tapi, saya tetap berharap agar pengusaha nasional lah yang mengambil (saham Garuda)," katanya. (owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Raksasa BUMN Ekspansi ke Myanmar
Redaktur : Tim Redaksi