jpnn.com - SURABAYA – Bagi orang tua jangan lupa membawa si kecil untuk vaksin. Sebab, Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio sudah mulai serentak dilaksanakan hari ini di seluruh wilayah Indonesia.
Termasuk ratusan ribu anak di Surabaya. Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya menarget 220.904 balita berumur 0-59 bulan bisa mendapat dua tetes vaksin untuk mencegah penyakit yang menyerang syaraf penggerak otot tersebut.
BACA JUGA: Sesak Nafas Bapak ini Disebabkan Tumor 2 Kg
Spesialis anak RSUD dr Soetomo dr Dominicus Husada SpA (K) menyatakan, vaksin polio memang penting untuk anak. Menurut dia, setiap bayi sebaiknya rutin mendapat vaksin tersebut. ''Kalau bisa, diberi sejak lahir,'' ujarnya.
Usia pemberian vaksin polio pun tidak terbatas. Setelah lahir, bayi bisa diberi berurut di usia 2, 3, 9, dan 18 bulan. Jika di umur tersebut bayi belum diberi vaksin, pemberiannya bisa dilakukan kapan pun, berkali-kali pun bisa. Tidak pandang status baru saja atau sudah lama mendapat vaksin.
BACA JUGA: Angkat Nilai Sejarah Dalam Lomba Lari
Pemberian vaksin itu bertujuan menaikkan kekebalan tubuh. Dengan begitu, kemungkinan terkena penyakit polio bisa dihindari. ''Yang sudah imunisasi saja bisa kena, apalagi tidak. Jangan disepelekan,'' ucap Dominicus.
Polio, lanjut dia, memang berbahaya. Yang diserang virus polio adalah syaraf penggerak otot. Akibatnya, otot tidak berkembang dan rusak. Serangannya mulai dari salah satu organ tubuh sampai seluruh badan. Polio juga menular. Yakni, lewat berak. Contohnya, di daerah yang menggunakan sungai sebagai sumber air.
BACA JUGA: 40 Yacht Davao dan Cruise Darwin Berlabuh ke Pulau Cinta
Menurut dia, orang tua tidak perlu khawatir terhadap dampak pasca imunisasi. Sebab, jarang ada kasus anak panas. Sebab, vaksinnya berbentuk tetes, bukan suntik. ''Tidak usah ragu-ragu mengimunisasi anak,'' katanya.
Menutut dia, dulu negara seperti Jepang dan Rusia pernah mengalami wabah polio. Sebab, vaksin pernah tidak diberikan kepada anak. Saat ini Surabaya memang sudah mendapat sertifikat bebas polio.
Namun, status tersebut tidak boleh membuat orang tua dan pemerintah lengah. Sebab, hingga kini, ada tiga negara yang belum bebas polio. Yakni, negara yang dilanda perang seperti Afganistan, Pakistan, dan Suriah. Negara-negara itu kesulitan melaksanakan imunisasi masal seperti di Indonesia. ''Belajar dari sejarah. Imunisasi adalah kunci kekebalan dari polio,'' tuturnya.
Sementara itu, dinkes hari ini akan membuka 2.922 pos PIN se-Surabaya. Lokasinya tersebar di berbagai lokasi strategis. Tidak hanya puskesmas, posyandu, dan rumah sakit, terminal, stasiun, pasar, serta mal juga menjadi lokasi strategis. Ada 35 mal yang bisa dikunjungi. Antara lain, PTC, TP, PGS, ITC, Pasar Atom, Sutos, Royal, Marvel City, dan Grand City. Pos PIN di rumah sakit, puskesmas, dan posyandu akan buka hingga 15 Maret.
Kepala Dinkes Surabaya drg Febria Rachmanita mengungkapÂkan, wali kota Surabaya juga akan melakukan pencanangan Hari PIN polio di Kelurahan Sawahpulo, Semampir, hari ini. ''Imunisasi ini untuk kebaikan anak. MUI menyatakan wajib. Kalau anak tidak diimunisasi, bisa menimbulkan kecacatan. Jangan ragu dibawa ke pos PIN, gratis,'' tegas perempuan yang akrab disapa Fenny itu.(nir/c20/any/pda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Tempat-tempat Berburu Gerhana di Babel
Redaktur : Tim Redaksi