Bunda Itet Sambangi Universitas Lampung, Mahasiswa Bersiap, Simak

Jumat, 26 November 2021 – 08:27 WIB
Anggota MPR RI Itet Tridjajati Sumarijanto bersama mahasiswa dan pemain angklung saat sosialisasi empat pilar kebangsaan di Universita Lampung pada Rabu (24/11). Foto: Fraksi PDIP MPR

jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Anggota MPR RI Itet Tridjajati Sumarijanto mengajak mahasiswa Universitas Lampung untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan di masyarakat, bangsa dan negara.

Hal itu disampaikan Bunda Itet sapaan akrab politikus PDIP itu pada saat Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Auditorium Fakultas Hukum Universitas Lampung (UNILA) pada Rabu (24/11/2021). Sosialisasi tersebut bertajuk “Membumikan Pancasila”.

BACA JUGA: Fadel Muhammad Sosialisasikan Empat Pilar Kepada Pengemudi Bentor

Selain Bunda Itet, hadir juga sebagai pemateri dalam sosialiasi ini adalah akademisi Fakultas Hukum Unila Dr. Budiyono, tokoh pemuda Lampung Deddy Chandra, dan Konduktor House of Angklung Washington DC Tricia Sumarijanto.

Mengawali paparannya, Itet mengungkapkan Pancasila kini dihadapkan pada banyak tantangan. Salah satunya terkait radikalisme yang makin mengkhawatirkan bagi semua elemen bangsa.

BACA JUGA: Begini Cara Bamsoet Agar Sosialisasi Empat Pilar MPR tak Membosankan

Oleh karena itu, Bunda Itet sebagai anggota MPR RI mengaku mempunyai tanggung jawab besar untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai empat pilar kebangsaan.  Yakni Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Mengapa 4 Pilar Kebangsaan ini penting untuk digaungkan? Karena benih radikalisme kini makin tumbuh subur di kalangan masyarakat sehingga mendegradasi semangat nasionalisme dan berusaha melemahkan Pancasila,” ujar Bunda Ite.

BACA JUGA: MPR Ajak Sahabat Kebangsaan Melawan Hoaks dan Bangun Optimisme Lewat Medsos

Menurut Bunda Itet, ada kelompok tertentu yang terang-terangan berusaha untuk menggantikan Pancasila dengan paham atau ideologi yang lain.

Oleh karena itu, dia wajib menyosialisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam 4 konsensus bangsa ini.

Menurut Itet, kelompok-kelompok radikal menggunakan berbagai cara untuk menyebarluaskan pahamnya melalui pendekatan yang bersifat personal, forum-forum diskusi maupun melalui aktivitas media sosial.

“Gerakan kelompok radikal bahkan telah menyesar di kalangan mahasiswa dan kaum muda terpelajar,” ujar Itet.

Menurut dia, empat Pilar Kebangsaan sangat fundamental dalam tatanan kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, penguatan pemahaman 4 pilar ini hendaknya terus digaungkan sebagai sarana edukasi dalam menambah pengetahuan akan kedudukan empat pilar ini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kami berusaha agar 4 Pilar ini tetap eksis dan Pancasila harus menjadi way of life. Pancasila harus diamalkan dan diwujudkan dalam setiap aspek kehidupan kita,” ujar Itet.

Menurut dia, gotong-royong itu merupakan implementasi dari Pancasila dan sebagai tradisi yang sejak lama ada dan menjadi budaya bangsa Indonesia.

Pada kegiatan sosialisasi ini dikemas dengan penampilan angklung dari Tricia Sumarijanto yang merupakan putri pertama Itet.

Tricia menjelaskan, sejak tahun 2020 angklung telah dikukuhkan atau ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia.

“Membumikan Pancasila dapat dilakukan melalui kreativitas budaya seperti angklung,” ujar Tricia.

Menurut Tricia, angklung tidak hanya bagian dari seni, namun memiliki filosofi sebagai media untuk dialog budaya dan pertukaran ide/gagasan.

“Keberagaman nada yang dihasilkan angklung dan mengikuti not akan menghasilkan alunan musik dan suara yang indah untuk didengarkan,” ungkap Tricia.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler