jpnn.com - Kepala Sekolah Partai PDIP Komarudin Watubun mengatakan penegakan disiplin bagi para kader merupakan jembatan untuk mencapai cita-cita partai.
Hal ini ditegaskan Komarudin Watubun saat pembukaan kegiatan Pelatihan Kader Nasional (PKN) PDIP Angkatan II Tahun 2022, Senin (21/3) di sekolah Partai PDI Perjuangan Lenteng Agung Jakarta.
BACA JUGA: Wayan Sudirta PDIP Ingatkan Soal Spirit Bung Karno Kepada Peserta Sekolah Partai
“Penjabaran lebih rinci mengenai disiplin partai diatur dalam Kode Etik dan Disiplin Anggota PDI Perjuangan yang terdiri dari 8 Bab dan 42 Pasal,” ujar Komarudin Watubun.
Bung Komar -sapaan bagi Komarudin, menegaskan agar peraturan partai jangan hanya disimpan atau dibuka saat ada perluya saja.
BACA JUGA: Erick Thohir Hadir di Sekolah Partai PDIP, Urusan Pilpres 2024?
Namun, kata Bung Komar, wajib untuk dibaca setiap saat sehingga seluruh kader partai di tiap tingkatan dapat memahami dan menjadikannya sebagai pedoman baik dalam kerja-kerja organisasi maupun dalam setiap tindakan dan perilaku keseharian setiap kader partai.
“Pikirkan dan renungkan setiap tindakan yang akan diambil. Sadarkan diri bahwa kita bukan orang yang bebas. Kita terikat oleh aturan organisasi partai. Jadilah kader yang transformasional, mampu berfikir cepat, melakukan analisa yang tepat, dan cepat mengambil keputusan serta selalu bertindak dalam koridor aturan Partai,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan ini.
BACA JUGA: Komarudin Watubun Sebut Otsus Papua Kebutuhan yang Mendesak, Begini Alasannya
Sebelum mengakhiri pemaparannya, Bung Komar menyatakan setiap kader berpotensi menjadi pemimpin.
Untuk itu, pemimpin adalah role model bagi bawahannya, ia harus menjadi teladan dan magnit bagi bawahan yang dipimpinnya. Pemimpin harus mempunyai nilai-nilai tertentu.
“Jika seorang pemimpin menghendaki bawahan berintegritas, maka pemimpin harus lebih berintegritas. Jika pempimpin menghendaki bawahan disiplin, jujur, kerja keras dan tepat waktu, maka pemimpin harus dapat menunjukan kepada bawahan sifat disiplin, kerja keras dan lebih dapat menghargai waktu,” tutup Bang Komar.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich