jpnn.com - SURABAYA - Bank Indonesia (BI) mengharapkan pertumbuhan penyaluran kredit melaju pesat setelah penurunan suku bunga acuan menjadi 7,5 persen. Harapan itu dapat terwujud bila perbankan segera merespons dengan segera menurunkan suku bunga kredit.
''Berdasar pengalaman, biasanya kalau BI rate naik, akan langsung direspons. Tapi, kalau BI rateturun, apa juga begitu?'' kata Kepala Perwakilan BI Wilayah IV Jatim Benny Siswanto saat konferensi pers di kantor BI Jatim kemarin (20/2).
Dia menegaskan, kecepatan bank dalam merespons penurunan suku bunga acuan bergantung pada likuiditas bank. Makin longgar likuiditasnya, makin mudah bank menyesuaikan suku bunga. ''Tapi, adalho bank yang menurunkan suku bunganya sebelum BI rate turun. Saya lupa bank apa namanya dan saya tidak tahu kenapa. Yang pasti, bank itu punya pertimbangan sendiri dalam menurunkan suku bunga sebelum BI rate turun,'' ujar Benny.
Dia memaparkan, di Jatim pada Desember 2014, pertumbuhan kredit secara total mencapai sekitar 13,24 persen dengan nilai Rp 352 triliun. Sektor perikanan tumbuh pesat sekitar 23,4 persen. Pertanian berkembang 19,02 persen dan industri pengolahan 14,6 persen. ''Share di pertanian ini masih rendah, masih berkisar tiga persen. Kami berharap bank mau meningkatkan peran di sektor ini. Jadi, sektor pertanian di Jatim bisa tumbuh lebih pesat,'' tutur dia.
Benny menyatakan, UMKM juga menjadi perhatian BI. BI sudah mengeluarkan kebijakan pemberian insentif pada bank yang menyalurkan kredit dalam jumlah besar untuk UMKM. Jika BI rate turun, diharapkan bank makin memberikan ruang pada sektor pertanian dan UMKM untuk dapat bertumbuh. Sebab, iklim investasi, bahkan di tingkat pengusaha kecil, bakal membaik seiring dengan tutunnya BIrate.
''Kenaikan BI rate menjadi 7,75 persen yang dulu memang sengaja dilakukan agar pertumbuhan kredit tidak terlampau tinggi sehingga lebih stabil dan inflasi terkendali. Kalau kemudian turunnya BI ratedapat berdampak positif, ditambah aspek global yang memberikan sentimen positif, tentu kita harus mempertahankan BI rate agar lebih rendah jika memungkinkan. Kita bisa membawa pertumbuhan kredit lebih tinggi bila dibandingkan dengan 2014,'' tandas Benny. (rin/c14/agm)
BACA JUGA: Nggak Ada Gunanya Punya Banyak Pesawat Kalau Sering Delay
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lion Air Kesusahan Sediakan Uang Pengganti
Redaktur : Tim Redaksi