Bungaran Saragih Ungkap Sisi Lain Sosok Megawati Soekarnoputri

Rabu, 24 Maret 2021 – 17:37 WIB
Menteri Pertanian Kabinet Gotong Royong Bungaran Saragih dalam acara peluncuran buku Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam pada Rabu (24/3) secara virtual. Tangkapan layar akun DPP PDIP di YouTube.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Kabinet Gotong Royong Bungaran Saragih mengatakan Presiden Kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri sangat peduli terhadap tanaman dan hewan.

Menurut Bungaran Saragih, saking besarnya kecintaan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu terhadap tanaman dan hewan, Bu Mega rela pergi ke pedalaman Kalimantan.

BACA JUGA: Melalui Buku Merawat Pertiwi, Sosok Lain Megawati Terkuak

Bungaran mengungkap cerita ini saat acara peluncuran buku “Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam” secara virtual, Rabu (24/3).

Bungaran pun mengapresiasi buku yang bersampul mawar bernama Megawati Soekarnoputri.

BACA JUGA: PDIP Luncurkan Buku Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam

"Saya apresiasi buku ini dan berterima kasih. Rupanya gambar bunga Mawar Megawati. Ini adalah hasil pemuliaan peneliti kami di Kementerian Pertanian," kata Bungaran.

Dia menjelaskan pihaknya meminta izin kepada Bu Mega untuk menandai mawar hasil pemuliaan dengan nama Megawati Soekarnoputri.

BACA JUGA: Gerakan Politik Hijau, Megawati Soekarnoputri Sumbang 3 Pohon Langka

"Dari pengalaman saya, Ibu Mega itu memang benar-benar sangat memberikan perhatian pada tanaman dan hewan,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Bungaran, tanaman dan hewan itu dikaitkan dengan concern terhadap kebun raya dan hutan.

“Saya mengobservasi bahwa concern tersebut dikaitkan dengan konsep ketahanan dan kedaulatan pangan," kata dia.

Bungaran menceritakan pemerintahan Megawati pada 2001 sudah mempraktikkan pembangunan berkelanjutan yang didasari pada tanaman, hewan, kebun raya, dan hutan.

Bungaran juga menyatakan kepedulian Megawati terhadap lingkungan tetap berjalan sampai saat ini.

Dia mengaku setelah tak menjadi menteri, sibuk mengurus orang utan dan hutan. Menurutnya, Bu Mega tetap mendukung program yang dijalankan itu.

"Ibu Mega sangat memperhatikan kerja kami ini. Ibu Mega pernah datang ke pedalaman di Kalimantan Tengah untuk melepasliarkan orang utan yang sudah kami latih sebelumnya," kata Bungaran Saragih. (tan/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler