Buntut Insiden All England 2021, Presiden BWF Minta Maaf Langsung di Hadapan Ketum KOI

Selasa, 07 Desember 2021 – 17:28 WIB
Ketua Induk organisasi bulu tangkis internasional, Badminton World Federation (BWF) Poul-Erik Hoyer Larsen saat menemui Komite Olahraga Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktahari di Bali International Convention Center, Nusa Dua. Foto: NOC Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Induk organisasi bulu tangkis internasional, Badminton World Federation (BWF) meminta maaf langsung kepada Komite Olahraga Indonesia (KOI) terkait dengan kasus All England 2021.

Saat itu, para pebulu tangkis Indonesia dipaksa mundur seusai satu pesawat dengan pasien terinfeksi Covid-19.

BACA JUGA: Heboh! Media Asing Sebut Indonesia Mundur dari BWF World Championships 2021

Panitia penyelenggara All England dalam hal ini BWF kemudian memberlakukan peraturan yang berbeda.

Mereka tidak melakukan tes ulang kepada para pemain Indonesia, seperti halnya dilakukan oleh penggawa Denmark, India, dan Thailand yang sempat diketahui positif Covid-19.

BACA JUGA: Gagal Juara BWF World Tour Finals 2021, The Minions Tetap Kantongi Hadiah Fantastis

Di sela-sela penyelenggaraan BWF World Tour Finals 2021, Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer Larsen meminta maaf langsung kepada ketua KOI, Raja Sapta Oktohari terkait insiden itu.

KOI merasa harus berperan karena diatur dalam Olympic Charter (Piagam Olimpiade), tertuang dalam poin 2.5 tentang misi dan peran NOC (National Olympic Committee).

BACA JUGA: Chan Peng Soon/Goh Liu Ying Bercerai, 2 Legenda Bulu Tangkis Indonesia Angkat Suara

Di situ tertulis secara tegas bahwa NOC harus mengambil aksi melawan segala tindakan diskriminasi dan kekerasan di olahraga.

"Saya katakan bahwa saya tak punya masalah pribadi. Namun, sebagai representatif Indonesia di bidang olahraga yang juga mewakili warganet, wajar apabila saya membela kepentingan atlet."

"Mereka (BWF) menyampaikan permintaan maaf secara langsung meski sebelumnya juga sudah diutarakan secara terbuka," tutur Raja Sapta Oktohari dalam rilis tertulis.

Itu juga kali pertama BWF meminta maaf secara langsung karena sebelumnya mereka tidak pernah melakukan hal tersebut.

"Pak Anton Subowo mengatakan kejadian All England menjadi yang pertama bagi BWF meminta maaf karena sebelumnya tidak pernah," tambah pria yang karib disapa Okto itu.

Presiden BWF, Poul-Erik dihadapan Okto mengatakan bahwa Indonesia punya arti penting baginya dan selalu berkesan di hatinya.

"Indonesia lebih besar dibanding Anda dan saya. Sebab, Indonesia dan bulutangkis selalu ada di hati saya," tegas Poul-Erik.(noc/mcr16/jpnn)


Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler