jpnn.com, ACAPULCO - Evodio Velazquez Aguirre kehabisan waktu. Sampai Senin (1/10), sebenarnya dia punya waktu 72 jam untuk menjelaskan kejanggalan di kota yang sampai pekan lalu masih dipimpinnya, Acapulco.
Namun, sampai sekarang misteri 342 senjata api yang lenyap dari inventaris kepolisian belum terjawab. Juga, absennya 202 polisi lalu lintas dari tugas mereka selama berbulan-bulan.
BACA JUGA: Mencekam, Marinir Lucuti Senjata Ratusan Polisi
''Evodio Velazquez Aguirre harus bertanggung jawab,'' kata Roberto Alvarez, juru bicara Negara Bagian Guerrero, kepada BBC Senin lalu.
Pekan lalu gabungan Marinir dan militer Meksiko melucuti senjata sekitar 700 polisi Acapulco. Polisi-polisi itu lantas menjalani interogasi terkait narkoba di negara tersebut.
BACA JUGA: Ungkap Korupsi, Mario Gomez Dihabisi
BACA JUGA: Mencekam, Marinir Lucuti Senjata Ratusan Polisi
Sebagian besar personel Kepolisian Acapulco memang lolos tes. Namun, fakta lain terungkap. Hanya 674 di antara total 1.309 polisi di kota tersebut yang bersertifikat.
BACA JUGA: Ungkap Sukses PKH, Indonesia Berbagi Resep dengan Meksiko
Ironisnya, Kepala Polisi Acapulco Max Lorenzo Sedano pun tidak memiliki sertifikat. Padahal, pekan lalu Aguirre menegaskan bahwa 85 persen polisi yang dipekerjakan di kotanya bersertifikat. Dia pula yang menobatkan Sedano sebagai kepala polisi. (bil/c14/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Piala Dunia 2018: Meksiko KO Korsel, Chicharito Ukir Rekor
Redaktur & Reporter : Adil