Ratusan warga tersebut harus rela diperiksa polisi karena hendak meninggalkan dusun masing-masing untuk berlebaran Idul Adha dikampung asal mereka di Sulawesi selatan. “Untuk memastikan bahwa jangan sampai ada barang berbahaya yang mereka pindahkan ketempat lain sehingga bisa meributkan masyarakat ditempat yang mereka hendak tuju,” kata Wakapolres Poso, Kompol Eko Yudi, Jum’at (19/10).
Pemeriksaan juga dilakukan untuk memastikan tidak adanya dari para pelaku pembunuhan terhadap (alm) Bripka Sudirman dan (alm) Brigadir Andi Sappa, yang melarikan diri.
Dua ratusan warga dari empat dusun berbeda yang tengah diperiksa polisi adalah mereka yang hendak ber-Idul Adha 1433 H di asal kampong halaman masng-masng di Sulawesi selatan. Untuk tujuan pulang kampong, dua ratusan warga tersebut menumpang 4 unit bus antar kota antar propinsi (AKAP) dan satu mobil kijang Avanza.
Tampak 4 bus yang ditumpangi warga tersebut digiring masuk ke Mapolres Poso. Empat unit bus kemudian diparkir di belakang Mapolres, dan seluruh penumpangnya diturunkan disebuah aula besar di kompleks Polres Poso. Sayang, polisi tak member akses pada wartawan untuk mengambil gambar sekaligus mewawancarai warga.
“Jangan. Maaf, teman-teman wartawan tidak boleh ke sana mendekati mereka (warga),” sebut beberapa personil Polres Poso yang berjaga dijarak sekitar 200 meter dari lokasi pemarkiran mobil dan aula penampungan warga.
Hingga pukul 19.45 wita, proses pemeriksaan terhadap warga masih berlangsung, dan 4 busa serta 1 mobil kijang Avanza masih parker di belakang Mapolres Poso. Bahkan beberapa sepeda motor yang ditumpangkan pada bagian belakang busa, sudah diturunkan polisi. (bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bapak-Anak Tewas Berpelukan
Redaktur : Tim Redaksi