Bupati Bekasi yang Kena OTT KPK Itu Timses Jokowi

Selasa, 16 Oktober 2018 – 15:02 WIB
Gedung KPK. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) membenarkan bahwa Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan tim sukses petahana.

Juru Bicara TKN, Ace Hasan Syadzily mengatakan, Neneng masuk dalam Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi - Ma'ruf wilayah Jawa Barat.

BACA JUGA: Petinggi Lippo Group Sogok Bupati Bekasi demi Izin Meikarta

"Saya tadi sudah berkomunikasi dengan Ketua TKD Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi, beliau bilang akan segera diganti dari kepengurusan tim di TKD Jawa Barat," kata Ace di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (16/10).

Selain menjabat di timses Jokowi, Neneng juga Ketua DPD Golkar Bekasi. Ace yang juga politikus Golkar ini mengaku pihaknya sudah menonaktifkan Neneng dari jabatannya itu.

"Dasarnya adalah pakta integritas yang telah ditandatangani antara Partai Golkar dengan seluruh kader Golkar yang menjadi kepala daerah. Jika memang melakukan tindakan korupsi, maka dia harus mundur sebagai pengurus Partai Golkar," kata Ace.

Sebelumnya, KPK melakukan OTT terhadap sembilan orang terkait dugaan suap pengurusan perizinan proyek pembangunan Meikarta di Kabupaten Bekasi. Dua di antaranya adalah Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro.

Kesembilan orang itu sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam konferensi pers yang diumumkan oleh Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.

“Diduga realisasi pemberian sampai saat ini adalah sekitar Rp 7 miliar melalui beberapa kepala dinas pada April, Mei, Juni 2018,” kata Laode di Gedung KPK, Senin (15/10).

Syarif mengatakan, uang Rp 7 miliar itu merupakan pemberian pertama dari total janji Rp 13 miliar. “Itu untuk keperluan pengurusan izin lahan (proyek Meikarta) yang 84 hektare,” bebernya.

Menurut Syarif, ada dua termin pemberian suap lagi. Namun, KPK masih menelusurinya.

Syarif mengatakan, setidaknya ada empat tersangka yang diduga memberi suap. Yaitu dari Lippo Group masing-masing bernama Billy Sindoro, Taryudi, Fitra Djaja Purnama dan Henry Jasmen.

Sementara lima tersangka yang diduga menerima suap yaitu Bupati Bekasi Neneng, Jamaludin (Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi), Sahat MBJ Nahor (Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi), Dewi Tisnawati (Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Bekasi), dan Neneng Rahmi (Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi). (tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler